Setiap individu memiliki perbedaan kemampuan untuk menerima pembelajaran antara satu dengan lainnya. Berdasarkan tingkat kemauannya, siswa dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu siswa yang benar-benar ingin belajar, siswa yang hanya pura-pura belajar, siswa yang belajar setengah hati, bahkan ada pula siswa yang tidak mau belajar.
Alasan siswa untuk belajar bermacam-macam, mulai dari siswa yang belajar karena takut dimarahi oleh orang tua, siswa yang enggan belajar karena pindah tempat tinggal, siswa yang sulit memusatkan perhatian saat guru mengajarkan topik tertentu, ada pula siswa yang giat belajar karena bercita-cita menjadi seorang ahli.Â
Bermacam-macam keadaan siswa tersebut menggambarkan bahwa pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa merupakan hal yang sangat penting.
Tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian saat guru mengajarkan topik tertentu karena guru hanya menjelaskan secara kontekstual sehingga membuat siswa tidak paham dan bosan sehingga mereka tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang meliputi faktor jasmani dan rohani, bakat dan minat, lingkungan, keluarga, dan metode pembelajaran. Untuk memaksimalkan proses pembelajaran maka pendidik harus mengetahui terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran.
Menurut Syah (2004:144), faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:
- Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni kondisi jasmani dan rohani siswa.
- Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
- Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2004:102) Â mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan yang meliputi:
a. Faktor yang ada pada diri individu itu sendiri atau yang disebut dengan faktor individual. Yang termasuk faktor individual antara lain faktor kematangan pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
b. Faktor yang ada diluar individu atau yang kita sebut faktor sosial. Yang termasuk faktor sosial antara lain : faktor keluarga (rumah tangga), guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, serta motivasi sosial.
Berbeda dengan pendapat Soemanto (1998:113-121)  yang tidak menyebutkan faktor internal dan eksternal, tetapi justru menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar  berdasarkan proses pembelajaran, tidak menjadikan siswa sebagai acuan. Faktor-faktor tersebut meliputi :
- Faktor-faktor Stimuli Belajar
Faktor-faktor stimuli atau pendorong belajar meliputi berbagai hal yang berkaitan erat dengan aspek pembelajaran. Faktor-faktor ini meliputi panjangnya waktu belajar, kesulitan materi pembelajaran, dan suasana lingkungan belajar. Apabila faktor-faktor stimuli ini terpenuhi maka siswa akan lebih bersemangat untuk belajar.
- Faktor-faktor Metode Belajar
Metode belajar yang diterapkan sangat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Â Penentuan metode pembelajaran yang digunakan dipengaruhi oleh beberapa hal yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu mengenai tujuan pembelajaran yang hendak dipakai, kapasitas siswa dalam menerima pembelajaran, alat pembelajaran yang akan digunakan, dan kapasitas guru dalam memeberikan pembelajaran.
- Faktor Individual Siswa
Setiap siswa memiliki karakter tersendiri yang berbeda dari siswa lainnya. Kesiapan setiap individu siswa dipengaruhi oleh berbagai aspek yang berkaitan dengan dirinya, seperti kematangan pemikiran, pengalaman masa lalu, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, dan kondisi kesehatan rohani.Â
Berbagai aspek tersebut saling berhubungan dan bersatu membentuk sebuah karakter individu siswa. Faktor ini dapat dijadikan sebagai landasan interaksi antara guru dan siswa, khususnya melalui pendekatan individual atau pendekatan personal untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut Mustaqim dan Abdul Wahib (2003:63-67), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar didasarkan pada kondisi internal siswa tanpa sedikitpun memerhatikan kondisi-kondisi di luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Kemauan pembawaan siswa.
2. Kondisi fisik siswa.
3. Kondisi psikis siswa.
4. Kemauan untuk belajar.
5. Sikap terhadap guru, mata pelajaran dan pengertian mengenai kemajuan diri sendiri.
6. Bimbingan.
7. Ulangan atau evaluasi.
Menurut Tohirin (2006:127) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua aspek, yakni:
1. Aspek Fisiologis
Aspek fisiologis meliputi keadaan atau kondisi umum jasmani seseorang. Berkaitan dengan ini, kondisi organ-organ khusus seperti tingkat kesehatan pendengaran dan penglihatan yang sangat mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi atau pelajaran. Apabila aspek ini terganggu maka siswa akan mengalami keslitan dalam mengikuti pembelajaran.
2. Aspek Psikologis
Aspek psikologis meliputi tingkat kecerdasan atau intelegensi, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi, perhatian, kematangan dan kesiapan siswa untuk menerima pembelajaran. Â Faktor-faktor di atas saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal), biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam.
Sebaliknya, seorang siswa yang berintelegensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal) akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran daripada kenyamanan dalam proses pembelajaran.
Baca juga: Susah Fokus Belajar? Atasi dengan 4 Tips di Bawah Ini!
Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.
Dalam hal ini seorang guru yang memiliki kompetensi dan profesionalitas diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar siswa. Berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan  oleh banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
Berikut peran guru agar peserta didik bisa focus dan berkonsentrasi dalam kegiatan belajar mengajar.
- Menggunakan metode pembelajaran non kontekstual
Metode pembelajaran non kontekstual yang dimaksud adalah dengan menghadirkan pembelajaran yang tidak trpaku pada tek-teks yang ada pada buku dan bahan ajar lainnya. Guru bisa melakukan pembelajaran dengan berbasis lingkungan outdor sehingga pikiran siswa tidak terbebani oleh materi-materi yang menjenuhkan. Selain itu, guru juga bisa mengaitkan hal-hal atau peristiwa yang sedang hangat dibicarakan oleh siswa dengan materi pembelajaran.
- Menggunakan media belajar berbasis audio visual
Hal-hal yang berkaitan dengan audio visual akan membuat pembelajaran menjadi lebih bervariasi dan tidak membosankan. Guru dapat menggunakan audio yang berupa rekaman, visual gambar atau bagan tertentu, atau bisa juga menggunakan video pembelajaran agar siswa tidak mengalami kejenuhan selama pembelajaran.
- Menggunakan timer sebagai batas waktu pengumpulan tugas
Dengan dibatasi oleh waktu, para siswa akan lebih serius dalam mengerjakan tugas sehingga tidak akan merasa bosan. Metode ini menggunakan sedikit penekanan pada psikologi siswa agar siswa merasa perlu untuk segera menyelesaikan tugas.
- Memberikan selingan selama pembelajaran dengan kegiatan yang menyenangkan
Guru dapat menyelipkan permainan di tengah kegiatan pembelajaran atau kegiatan lain yang menarik antusias siswa seperti seperti memberikan contoh permasalahan dalam materi pembelajaran melalui kasus yang sedang hangat dibicarakan.
- Menghadirkan suasana pembelajaran yang tenang dan kondusif
Guru harus menghadirkan kondisi pembelajaran yang tenang dan kondusif agar siswa dapat berpikir dengan lebih maksimal. Situasi selama pembelajaran sangat bepengaruh terhadap psikologi siswa karena kondisi psikologi berkaitan erat dengan situasi yang dialami. Apabila situasi yang ada cenderung tidak kondusif maka siswa akan merasa tidak nyaman dan tidak memperhatikan pembelajarn yang sedang berlangsung.
- Memberikan selingan cerita singkat atau motivasi
Sebelum mengawali pembelajaran berikan motivasi kepada siswa dengan cara menceritakan pengalaman hidup yang bermanfaat supaya siswa dapat bersunguh-sunguh ketika akan menerima pembelajaran yang diterangkan oleh guru.
- Memberikan apresiasi terhadap siswa
Siswa akan merasa dirinya diperhatikan apabila setiap perilaku di dalam kelas mendapat respon dari guru. Contohnya dengan pemberian nilai ketika siswa dapat menjawab pertanyaan atau siswa bertanya ketika sedang ada kegiatan presentasi dari teman nya.
Hanya boleh mengizinkan pemakaian gadget di saat tertentu
Pada saat ini di beberapa sekolah ada yang memperbolehkan penggunaan gadget, siswa akan lebih berkonsentrasi ketika ia belajar tidak sambil bermain gadget, maka dari itu akan lebih efektifnya jika ketika sedang berlangsungnya pembelajaran gadget harus di masukkan ke dalam tas dan hanya boleh di pergunakan pada saat tertentu.
Lakukan tanya jawab dengan spontan
Ketika saat pembelajaran sedang berlangsung coba lakukan tanya jawab secara spontan, hal ini akan membuat siswa yang tadinya mengantuk atau tidak mau mendengarkan akan lebih fokus dan mau menyimak apa yang sedang di terangkan oleh guru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar masuk kedalam pembahasan ruang lingkup psikologi pendidikan. Hal ini karena psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih tepat. Karena itu pengetahuan tentang psikologi mengenai anak didik dalam faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar adalah hal yang perlu dan penting untuk diketahui bagi setiap pendidik.
Menurut Smith (1953) menggolongkan persoalan yang dikupas oleh ahli-ahli yang diselidikinya menjadi 16 macam, yaitu:
1 The science of educational psychology (Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan).
2 Heredity (Karakteristik pembawaan sejak lahir).
3 Physical structure (Lingkungan fisik).
4 Growth (Perkembangan siswa).
5 Behavior process (Semua proses tingkah laku).
6 Nature and scope of learning (Hakikat dan ruang lingkup belajar).
7 Factors that condition learning (Semua faktor yang mempengaruhi proses belajar) .
8 Laws and theoris of learning (Semua hukum dan teori-teori belajar).
Baca juga: Sulit untuk Fokus Belajar? Ini 5 Cara Fokus Belajar Beserta Manfaatnya
9 Measurement: basic principles and definitions (Pengukuran, yaitu semua prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran atau evaluasi).
10 Transfer of learning subject matters (Transfer belajar, meliputi bidang studi).
11 Practical aspects of measurement (Semua sudut pandang praktis tentang pengukuran).
12 Element of statistics (Ilmu statistik dasar).
13 Mental hygiene (Kesehatan rohani/ mental).
14 Character educations (Pendidikan yang membentuk karakter).
15 Psychology of secondary school subjects (Pengetahuan psikologi mengenai bidang studi sekolah menengah).
16 Psychology of elementary school subjects (Pengetahuan psikologi mengenai bidang studi sekolah dasar).
Kesimpulan
Berdasarkan  uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibagi ke dalam dua faktor yaitu:
- Faktor internal, antara lain: kondisi jasmani dan rohani siswa, kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, minat, latihan dan kebiasaan belajar, motivasi pribadi dan konsep diri.
- Faktor eksternal, antara lain: pendekatan belajar, kondisi keluarga, guru dan cara mengajarnya, kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
Pada hakikatnya inti persoalan psikologi pendidikan terletak pada anak didik, sebab pendidikan adalah perlakuan terhadap anak didik dan secara psikologis perlakuan ini harus selaras dengan keadaan anak didik. Karena problem yang ada sangat berkaitan dengan sifat-sifat psikologis yang ada pada anak didik (dalam proses pendidikan) dan ini menentukan inti segi-segi ilmu pengetahuan psikologis yang di perlukan. Selain itu masih terdapat beberapa masalah khusus yang juga perlu dilihat dari sisi psikologis, seperti soal pendidikan orang dewasa, kesehatan mental serta bimbingan dan konseling, materi yang digunakan, dan evaluasi hasil pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anugraheni, Indri. 2017.. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Guru-Guru Sekolah Dasar.
Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Syarifuddin, Ahmad. Penerapan Model Pembelajaran Cooperatve Pelajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H