7. Ulangan atau evaluasi.
Menurut Tohirin (2006:127) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua aspek, yakni:
1. Aspek Fisiologis
Aspek fisiologis meliputi keadaan atau kondisi umum jasmani seseorang. Berkaitan dengan ini, kondisi organ-organ khusus seperti tingkat kesehatan pendengaran dan penglihatan yang sangat mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi atau pelajaran. Apabila aspek ini terganggu maka siswa akan mengalami keslitan dalam mengikuti pembelajaran.
2. Aspek Psikologis
Aspek psikologis meliputi tingkat kecerdasan atau intelegensi, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi, perhatian, kematangan dan kesiapan siswa untuk menerima pembelajaran. Â Faktor-faktor di atas saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.
Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal), biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam.
Sebaliknya, seorang siswa yang berintelegensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal) akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran daripada kenyamanan dalam proses pembelajaran.
Baca juga: Susah Fokus Belajar? Atasi dengan 4 Tips di Bawah Ini!
Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.
Dalam hal ini seorang guru yang memiliki kompetensi dan profesionalitas diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar siswa. Berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan  oleh banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar.