dengan sendal kuningmu,
selalu tertuju,pada penciptamu..
P: Sandal kuning dan kaki yg cantik membuka cakrawala berpkr bahwa hidup itu paradoks. .
hitam putih, kotor bersih, tawa tangis, benci cinta. . .
terlukis dalamsebuah kanvas ditangan seorang Maestro. . .
sehabis gurat hitam pasti ada putih, kotor akan luruh dibasuh mjd bersih...
tangis akan diubah jadi tawa, benci akan luruh diganti cinta. . .
ketika saat itu terjadi. . .jiwamu akan tersenyum dan berkata aku mau hidup seribu tahun lagi. . .
Dan pada satu ruang yang lain..............
P : berdiri dipenghujung malam....
meraba dalam gelapnya...
mencari arti dari sebuah hati....
L :saat kaki tak bisa berdiri..
saat tangan tak mampu memegang..
aku hanya bisa meradang..
P : bertanya pada langit....
bertanya pada awan
bertanya pada ilalang
semua menggeleng...
kemana lagi harus kucari...
L: tentang kembara hati..
di sebuah pantai yg selalu iri..
bila saja engkau tahu..
ketika hanya padamu hati ku berlabuh
seluruh cinta sesungguhnya kan luruh..
P : dalam samudera tak bertepi
merangkai lagi serpihan hati
menyulamnya dengan benang kasih
L: dari reruntuhannya kemarin hari..
hingga terselip dalam hati..
katakanlah kau mencintai satu kali
aku akan mencintaimu seribu kali..
katakanlah kau merinduiku hari ini..
aku kan merinduimu setiap hari..
P: hingga tak ada lagi kata yang mampu mewakili
betapa cinta itu sudah terpatri...
terpahat dipusara hati
hingga hari ini...
Perempuan itu.........
berhenti sejenak........
pandangannya menerawang jauh......
mencoba menembus lorong-lorong waktu didepannya.......
ia pun tersenyum.........
katanya : "aku tidak peduli apa yang ada didepan sana.....aku bahagia dengan apa yang ada sekarang......dan itu cukup bagiku....."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H