Mohon tunggu...
Selly Jo
Selly Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Penunggang Badai yang suka memungut cerita

just common people

Selanjutnya

Tutup

Puisi

=Perempuan itu=

9 Oktober 2010   14:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sunyinya akan diganti kicau burung ketika pagi dengan segalaer eksotikanya datang menenggelamkannya. . .

membawa harapan habis gelap terbitlah terang. . .

L : slamat pagi ! sapaku pada setitik embun,

ia bergelayut diujung daun,nyaris jatuh memang,

karena matahari mulai mengusiknya yang beberapa saat lalu,

ia telah beranjak dari peraduan, ia berwarna kuning.....

seperti warna sepatu, seperti warna BMW yg dulu,

atau seperti warna hati,yg mulai harap~cemas,bahwa hari kan lebih baik dari kemarin

P : Mentari yg biasa garang terkulai lemah dalam jeratan jaring awan hitam. . .

Pagi sejenak bermuram durja bak seorang dara ditinggal pergi pujaan hatinya. . ....

Tapi burung pipit yang kecil masih bersemangat menyanyi. .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun