Mohon tunggu...
Selly Jo
Selly Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Penunggang Badai yang suka memungut cerita

just common people

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu Adalah Perempuan Paling Alay di Negeri ku Indonesia

26 September 2010   13:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.....mas......itu dulu..........

love you...as always

……………………......................................................................................................................................................

Di belahan bumi yang lain…..seorang pemuda membaca email tersebut.....mereply......

.......terimakasih atas ceritanya matahariku…..kita memang sering salah menilai orang…kita sering memakai kacamata subyektif kita untuk menilai orang lain…..kita sering merasa diri paling.....paling benar...paling normal....paling.... paling yang lainnya.....Gak ada salahnya merasa diri paling....tapi jangan kemudian menghakimi orang lain yang tidak sesuai dengan standar kenormalan kita sebagai orang yang aneh, jelek, abnormal dll....

semua orang memiliki karakteristik yang berbeda-beda......dan setiap orang memiliki kebebasan berekspresi......

kita memang harus banyak belajar menghargai.....bahwa banyak sekali perbedaan di dunia tempat kita tinggal ini...perbedaan dalam mengekspresikan apa yang kita rasa.....

jangan anggap perbedaan itu sebagai jurang tetapi jadikan itu sebagai dinamika hidup.....dari dinamika kita belajar.... belajar jadi yang terbaik dari yang baik semoga bisa di renungkan .....jangan menjustifikasi seseorang hanya karena satu hal....

.....ok honey....jadikan ini sebagai pengalaman berharga bagimu...jangan sedih....aku yakin selay maksudku sheila tidak pernah marah padamu....dia sudah memaafkanmu.....

Dan tersenyumlah karena sabtu besok aku pulang....tunggu aku....

Love you much.....as always

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun