Mohon tunggu...
Sella Haniifatul Ariiqoh
Sella Haniifatul Ariiqoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Player game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Madani Menurut Islam

17 November 2022   23:29 Diperbarui: 17 November 2022   23:42 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut dikuatkan dengan bangunan politik Robert N. Bellah, bahwa bangunan politik yang dikembangkan Rasulullah SAW. ketika berada di Madinah yaitu bersifat sangat modern pada masanya (Alam, 2000: 211). Inovasi sistem politik yang diletakkan oleh Rasulullah di Madinah menjadi titik awal sejarah pembangunan masyarakat madani sekaligus mengantarkan masyarakat Arab dari kehidupan jahiliyah kepada kehidupan yang beradab dan petunjuk bangunan masyarakat bagian masyarakat masa kini menuju suatu masyarakat madani.

Allah SWT., memberikan gambaran tentang ciri masyarakat madani sebagaimana terdapat dalam Q.S. Ali-Imran (3) : 110, bahwa masyarakat madani adalah masyarakat unggul (khaira ummah). Ciri-ciri masyarakat madani berdasarkan makna khaira ummah maka pertama, masyarakat yang senantiasa beriman kepada Allah SWT., Kedua masyarakat yang senantiasa menjalankan tugas amar ma'ruf nahi munkar. Ciri-ciri masyarakat madani ini mengisyaratkan beberapa golongan masyarakat antara lain religious, egaliter, toleran, demokratis, dinamis, profesional, optimistik, mandiri, amanah dan futuristik.

Dalam bagian menuju masyarakat madani, Islam menghendaki perubahan sesuai dengan Alquran bahwa sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu masyarakat hingga mereka merubahnya sendiri. 

Di sini, setiap individu diharuskan bertanggung jawab terhadap perubahan itu. Dalam sebuah hadis, Rasulullah juga berpesan bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggungjawab atas kepemimpinannya. 

Sekecil apapun perbuatan, selalu punya nilai dan konsekuensi, barangsiapa yang berbuat kebajikan sekecil debu (dzarrah) niscaya akan memperoleh (balasanya), dan barangsiapa yang berbuat kejelekan sekecil debu (dzarrah) niscaya akan memperoleh balasannya juga(Q.S. al-Zalzalah (99): 7-8). Tugas manusia terhadap perubahan ini pula merupakan konsekuensi penerapan terhadap jabatan ke-khalifah-annya, dan tujuan penciptaannya sebagai hamba Allah (Q.S. adz-Dzariyaat (51) : 65).

Menuju masyarakat madani merupakan cita-cita Islam dan kehendak Allah SWT. dan berusaha bergerak menuju masyarakat madani merupakan kewajiban seluruh umat manusia khususnya umat Islam yang mana petunjuk, cara kerja dan tujuannya telah ditetapkan oleh Allah SWT. di dalam Al-Qur'an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun