Mohon tunggu...
Sella Haniifatul Ariiqoh
Sella Haniifatul Ariiqoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Player game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Periodisasi Perkembangan Demokrasi di Indonesia

17 November 2022   20:31 Diperbarui: 17 November 2022   20:40 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyebab demokrasi parlementer mengalami kegagalan yaitu:

1. Adanya usulan presiden yang dikenal dengan konsepsi Presiden untuk membentuk pemerintahan yang bersifat gotong royong dengan melibatkan semua partai politik yang ada.

2. Dewan Konstituante mengalami jalan buntu untuk mencapai kesepakatan dalam rumusan ideologi nasional, dikarenakan tidak tercapainya titik temu antara dua kubu politik, yaitu kelompok yang menginginkan Islam sebagai ideologi negara dan kelompok lain yang menginginkan Pancasila sebagai ideologi negara. 

3. Pengaruh kuat politik aliran yang mengakibatkan setiap konflik yang terjadi meluas yang pada akhirnya membawa dampak negatif terhadap stabilitas politik.

4. Basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah.

c. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode 1959- 1965

Pada periode ini, masuknya era baru demokrasi dan pemerintahan Indonesia yang disebut Demokrasi Terpimpin. Maksud konsep terpimpin ini menurut Presiden Soekarno, yaitu dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.

Demokrasi terpimpin berbanding terbalik dari proses politik yang berlaku pada masa demokrasi parlementer. Adapun karakteristik yang utama dari perpolitikan pada era demokrasi terpimpin yaitu:

1. Kehadiran partai-partai politik yang tidak sesuai dengan fungsinya.

2. Terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong yang membuat peran lembaga legislatif dalam sistem politik nasional menjadi lemah. 

3. Kurangnya kritik terhadap pemerintah yang menyebabkan melemahnya hak dasar warga negara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun