Lalu bagaimana kalau nanti membaginya gak rata? Terus sampai ada yang berdesak -- desakan ricuh?
Nah ini justru tantangannya. Dikelola saja dulu dengan baik, pun yang membuat acara juga teman -- teman kita sendiri kan? Atau komunitas sendiri? Yang istilahnya bisa diajak untuk berdiskusi semua. Pendataan saja, dan dibuat tertib karena meskipun saat disamper ke jalan, mereka tetap tertib kan? Libatkan tokoh masyarakat sekitar mushola atau masjid jauh lebih baik lagi.
Kesimpulan saya SOTR boleh saja dengan beberapa catatan tadi, paling utama adalah tetang ego dan kesombongan masa muda yang harus dibuang dari kegiatan ini. Bila belum bisa itu semua sebaiknya mencoba SOTM, belajar dulu dengan memakmurkan masjid sekitar. Bagaimanapun SOTR kegiatan yang baik, namun menjadi tidak benar karena sejumlah oknum yang merusak citranya.
Ketahuilah, yang baik untuk kita, belum tentu baik menurut Allah.
Terimakasih, ini merupakan opini. Membahas pro dan kontra, sama dengan berdiskusi saat menghadapi suatu permasalahan. Kebenaran hanya mutlak milik Allah, dan kekhilafan adalah milik manusia. Maka saling mengingatkan sesama manusia merupakan suatu keharusan, agar kita semua bisa hidup berdampingan dan damai. Demi kemaslahatan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H