Mohon tunggu...
Abdul Basir
Abdul Basir Mohon Tunggu... profesional -

Mantan guru Biologi. Sedang aktif di dunia Startup. Penulis dan pencerita macam-macam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Horor Angeline (Updated)

30 Juni 2015   22:43 Diperbarui: 30 Juni 2015   22:43 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya dengan 800 ribu rupiah kehidupan seorang anak dipindahtangankan. Apakah ini sekedar ketidakpedulian saudara dan tetangga saja sehingga sekedar uang sejumlah itu saja tidak ada keturutsertaan? Kemana Dinas Sosial dan pemerintah lainnya ? Apakah ini sekedar kekuranginformasian ayah ibu kandung Angeline bahwa mereka masih memiliki tempat meminta pertolongan ? Kemana dana umat ? Apakah ini sekedar ketidaktahuan antar sesama umat muslim dan kemanusiaan saja ?

Ada berapa juta lagi bayi seperti Angeline di luar sana ?

(Update : Pemda Banyuwangi menjanjikan memberikan beasiswa pendidikan untuk adik kandung Engeline hingga perguruan tinggi. Kita tunggu realisasinya)

10. Pasca kematian Angeline

Ini juga patut menjadi perhatian. Semua pihak harus memenuhi hak Angeline pasca kematian. Bagaimana Angeline akan dimakamkan ? Apakah dengan cara Islam mengikuti keluarga kandungnya ? Atau dengan cara Kristen seperti keluarga angkat? Atau mungkinkah sebenarnya Angeline malah sudah menjadi seorang Hindu ?

Dalam hal ini, adalah sebuah hak asasi Angeline untuk memilih agamanya. Tidak ada yang salah sama sekali dari itu. Justru karena pilihan agama Angeline itu lah, kita harus menghormatinya dengan memakamkannya dengan cara yang benar.

(Update : Engeline dimakamkan dengan tata cara Islam di pemakaman umum Desa Tulungrejo, Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur.)

… … …

Tulisan ini saya rangkum dari berbagai artikel yang saya baca dan berbagai liputan tentang si adik kecil di layar kaca. Niatannya adalah menyampaikan kepada para pembaca betapa seram nya perjalanan Engeline menuju ajal nya. Juga untuk ikut menghimbau lebih banyak lagi masyarakat agar tidak cuek pada lingkungan tetangganya.

Atau, karena profesi saya yang seorang guru, lebih peduli terhadap kondisi psikologis para siswa. Juga kamu para siswa agar semakin memperhatikan teman-teman mu.

Tulisan saya ini hanya opini, saya terbuka atas segala komentar berupa kritik dan masukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun