Dan horror nya adalah… Berbungkus selimut (seprei Kasur?) Angeline dikuburkan bersama dengan salah satu boneka mainannya. Sebuah boneka Korea.
“ Saya takut arwah nya mendatangi saya. Jadi, saya kuburkan dia bersama boneka. Biar arwahnya terikat bersama di dalam boneka itu.”
Ingat film Annabelle ?
(Update : Ini benar, hanya saja, bukan ide Agus soal boneka ini. Ide berasal dari Margriet. Kemudian Agus diminta mengubur nya dekat kandang ayam, dan menutupi nya dengan tanah ditambah sampah-sampah dan kotoran untuk menghilangkan jejak)
6. Rasa tidak bersalah pembunuh dan keluarga
Agustinus tampak 100% sama sekali tidak merasa bersalah telah membunuh Angeline. Diwawancarai media, Agustinus mampu menjelaskan dengan jelas dan rinci bagaimana dia membunuh dan memperkosa Angeline. Dia juga menceritakan beberapa detail kehidupan Angeline bersama keluarga angkatnya yang seringkali berlaku kasar.
Semua diceritakan dengan ramah dan penuh senyum ke seluruh pemirsa yang menyaksikan di layar kaca.
(Update : Agus tampak tidak merasa bersalah jangan-jangan memang karena dia tidak bersalah ? dan yang kita lihat ini adalah kepolosan khas orang kampung yang lugu?)
7. Dibunuh atas dasar polemik hak waris
Cerita klasik ala sinetron ini ternyata kita temui di kehidupan nyata. Angeline mungkin tidak pernah tahu kalau nyawanya “berharga” 60% hak waris dari sang ayah angkat. Ayah angkat Angeline diketahui memiliki aset berupa tanah dan rumah di Jawa, Bali dan Kalimantan. Berdasarkan penelusuran, total harta ayah angkat ayah Angeline tersebut adalah 19,5 miliar rupiah.