Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayahku Idola Kami

15 November 2020   07:06 Diperbarui: 15 November 2020   07:18 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Enggak apa-apa Ayah. Biar Bunda aja yang nemanin Ayah di Bali" jawab si Bungsu.

Awalnya Aku tidak begitu sependapat dengan keputusan Anak-anakku bila hanya Kami berdua yang berakhir pekan di Bali. Aku ingin memanfaatkan kesempatan itu untuk menikmati liburan bersama sekalian membangun komunikasi yang lebih baik dengan keluargaku. 

Tetapi karena Aku lihat Anak-anakkupun tidak begitu antusias dan Mereka justru ngotot agar Bundanya yang mendampingiku, ya sudah Aku harus menghargai keputusan itu.

Ternyata keputusan Anak-anakku tepat sekali. Selama berduaan di Bali, Kami mencoba melihat kehidupan rumah tangga dari kejauhan. Kami Bersama-sama mencoba membayangkan pertumbuhan usia dan prilaku Anak-anak. Atas kesepakatan bersama, aku mencoba untuk berani mengungkapkan harapan-harapanku terhadap istri dan Anak-anaku. 

Di saat yang sama Aku juga mendengarkan harapan-harapan Istriku terhadap diriku dan keluarga. Dari diskusi sepanjang malam itu, kami komit untuk bersama-sama menjadi orang tua terbaik bagi anak-anak Kami.

Jumt sebagai sesi dari Workshop dan kegiatannya adalah memformulasikan strategi yang harus dikembangkan oleh peserta dalam rangka memenangkan persaing di pasar. 

Sesuai dengan Agenda Kami masing-masing, Istriku sudah dijemput oleh teman kuliahnya yang menetap di Bali dan Mereka punya agenda untuk jalan-jalan seharian.

Acara penutupan seminar selesai dan berakhir dengan foto-foto, selepasitu Aku bergegas menuju kamar untuk melepas penat karena aktifitas di hari terkahir sungguh melelahkan. 

Sesampainya di kamar aku hempaskan tubuhku ke ranjang nan empuk dengan maksud sekedar rebah dan rehat. Ternyata Aku tertidur selama 1,5 jam dan saat terbangun hari mulai gelap.

Selesai bersih-bersih, sambil menunggu kedatangan istri dari jalan-jalan Aku coba untuk menghubungi Anak-anakku untuk sekedar mengetahui kondisi di rumah dan kegiatan mereka dihari itu. 

Berkali-kali kuhubungi, tidak satupun yang menjawab dan telepon rumahpun tidak diangkat. Aku hubungi Istriku untuk menanyakan posisi ada dimana dan sekalian menanyakan khabar anak-anak. Ternyata HPnya juga mati, mungkin habis batere kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun