"Oooh, kenapa hari belalu begitu cepat!" kataku dalam hati.
"Bukan hari yang berlalu cepat, kamunya yang lelet" jawab hatiku spontan.
Sambil menunggu HPku menyala, aku segera mandi dan Sholat. Â Kemudian Aku telepon Restoran untuk memesan makan malam. Dari seberang Telepon operator menjawab, bahwa makan malam sudah disiapkan di restoran dan satu jam ke depan makanan akan dibereskan.
Aku tergesa-gesa menuju restoran dan terlihat suasana restoran juga agak sepi. Aku mengambil makanan seadanya dan menyantap makan malam sendirian. Â Sambil menunggu pesanan Kopiku datang aku merogoh jaketku untuk mengambil HPku.
"Dasar manusia super!  HPnya khan masih dicharge  di kamar!" serapahku kembali untuk diriku.
"Masa bodohlah, yang penting Aku udah menemanin Mereka ke Pulau Bidadari"pikirku singkat.
Sambil mencari inspirasi untuk tulisan, Aku berjalan-jalan menelusuri pantai dan melihat-lihat kerlap-kerlip lampu perahu dan kapal di laut. Masya Allah indah sekali dan Aku terkagum-kagum dengan Karunia ini semua. Akhirnya langkahku terhenti pada sebuah lapangan pasir yang sedang dikelilingi oleh para pemuda-pemudi. Dalam suasana yang agak gelap, kelihatannya Mereka lagi melakukan acara di alam terbuka dan terlihat khusuk dan hening.
Tidak sadar Aku semakin mendekat dan akhirnya berhenti di depan lingkaran peserta.
"Hei Kamu ngapain berdiri disitu" tiba-tiba seseorang berteriak.
"Langsung masuk lingkaran!" Ia melanjutkan dengan kalimat perintah seperti itu.
"Hei, Kamu! Langsung masuk barisan!" kali ini Ia menuju diriku dan kelihatannya Komandan acara.