Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memancing Cerita

9 November 2020   09:23 Diperbarui: 9 November 2020   09:42 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kami turun dari Kapal dan dengan sempoyongan Aku berjalan menuju tempat istirahat yang telah disiapkan oleh pemandu wisata. Sambil menunggu pembagian Kamar, setelah merasa baikan, Aku bangkit dan melangkah bertelanjang kaki mengitari pemandangan dan mencoba memikirkan apa kira-kira yang Kutulis. Kalo teman-teman berpikir berapa banyak Ikan yang akan dibawa pulang, kalo Aku sih berapa tulisan yang dapat kuhasilkan.

Di bibir pantai, terlihat seorang nelayan menurunkan hasil tangkapan dari sekelompok rombongan pemancing yang baru merapat. Kelihatannya Mereka adalah pemancing yang sudah terbiasa memancing di laut. Ini terlihat dari banyaknya hasil tangkapan yang Mereka dapatkan. Beberapa Ikan terlihat masih mengeluarkan darah dari mulutnya. Mungkin karena melepaskan kail pancingnya dilakukan secara kasar, sehingga merobek mulut ikan tersebut.

Tanpa terasa panas matahari mulai membakar tubuh dan telapak kakiku, dengan langkah cepat Aku kembali ketempat istirahat.

"Lhoooo, Koq kosong?"tanyaku dalam hati.

"Teganya enggak ngasih tahu, diWA kek?' gumamku ketus dan Aku mengambil HPku untuk memeriksa pesan yang masuk.

"Oalaaaaaaaaah, habis batere" kataku seraya mentertawai diriku sendiri.

Tak lama kemudian dari kejauhan terlihat seorang Pemandu wisata datang terburu-buru menjemputku dan kemudian Kami berjalan menuju Kamarku. Sambil meletakkan ransel dan menghempaskan tubuh ringkihku di ranjang, kucoba sedikit melepas lelah hingga akhirnya bablas tertidur.

Saat terjaga, Aku terkejut ternyata hari sudah malam. Kulirik jam tanganku, waktu menunjukkan pukul 09.00 malam.

"Wuaduh, Aku ketiduran! Kok kawan-kawan enggak ngebangunin sih!"pikirku, sambil mencari HPku.

"Maen tinggal aja! Katanya mau ditemanin mancing, eeeh malah ditinggal"gumamku kesal.

"Kuatroooooook, kenapa ga dicharge yaaaaaaaaaa!, kataku sambil menyesali diri. Aku bangkit mencari colokan listrik untuk segera tahu apakah Mereka mencari-cari atau ada upayalah untuk membangunkanku. Memang Kuakui, kalau sudah tidur, jangankan dibangunkan dengan teriakan, bom meledak disampingkupun belum tentu mampu membangunkan tidurku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun