Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berdemo dan Sekolah Kehidupan

14 Oktober 2020   07:10 Diperbarui: 14 Oktober 2020   07:22 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bisa dibayangkan saat teknologi digital sudah masuk ke dalam aspek kehidupan, bila Mahasiswa tidak sensitif terhadap gejolak sosial yang ada, wuah bisa gawat niiih! Pikirku. 

Dalam diskusi, Aku secara halus memberikan tantangan pada dirinya untuk mengembangkan Psychological Capital dan Social Capital dengan banyak bergaul di dalam dan di luar Kampus. Aku lebih senang di saat Ia selesai nanti menceritakan seberapa besar jaringan pertemanan yang Ia miliki dibanding dengan hasil Kuliah yang ia capai.

Saat ini Putriku telah tiga tahun sebagai mahasiswa dan pilihannya untuk menekuni jurusan Bisnis Manajemen, ternyata tidak diikuti oleh si Bungsu. Karena Si Bungsu lebih memilih menjadi seorang Engineer dan Kuliah di Kota yang berbeda. Putriku selalu bercerita bagaimana suasana perkuliahan, keterlibatannya di Organisasi di luar maupun di dalam Kampus.  

"Maaf Ayah, Aku kayaknya butuh uang saku tambahan nih!" kata Putriku suatu hari.

"Wuah tumben nih Budget defisit," sahutku bercanda.

"Ia, Kami mau konferensi Internasional di Padang," kata Putriku melanjutkan.

"Konferensi Internasional?" tanyaku heran.

"Iya ayah. Aku kan udah jadi CeO di Organisasi Kami," katanya mengejutkan aku.

"Yang Ayah tahu Kamu kan masih Vice President. Terus kapan terpilih jadi CeO?" Aku melanjutkan keherananku.

"Sudah dua bulan Ayah. Aku berhasil meyakinkan Ceo Internasional dengan Program-programku," Putriku menjelaskan secara meyakinkan.

"Wuah Selamat yaaa, Kaget juga sih. Kok enggak ngasih tahu Ayah sebelumnya?" tanyaku penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun