Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berbeda Impian

5 Oktober 2020   06:50 Diperbarui: 5 Oktober 2020   07:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu cara Pak Sumilan mengusir calon pembeli dengan menawarkan harga mobil yang tinggi. Biasanya Calo tersebut menggunakan atribut pak haji, pak Lurah dan bapak-bapak lainnya untuk mendapatkan harga yang murah. Tujuannya tidak lain mendapatkan keuntungan yang besar.

Ada keunikan Pak Sumilan saat menawarkan mobilnya, baik melalui media sosial maupun iklan. Ia menginginkan pembeli mobil itu adalah pemakai, bukan penjual mobil/reseller.

Catatan itu selalu jadi komentar para netizen di media sosial, tetapi Pak Sumilan tidak peduli. Dia selalu berpendapat kalo jodoh tidak akan lari kemana. Dan hebatnya lagi, Aku belon ketemu apa yang melatarbelakangi keputusan Pak Sumilan untuk ngotot bersikap seperti itu.

Hari itu Pak Sumilan kedatangan calon Pembeli, seorang Anak Muda dan kelihatannya cocok dengan kriteria pak Sumilan. Saat memandang mobil tersebut, matanya berbinar-binar menunjukkan kegembiraan.

"Ini dia mobil yang Aku cari!!!" kata anak Muda itu spontan.

"Oh yaaaa. Mudah-mudahan berjodoh" sambut pak Sumilan dengan santainya.

Lha udah ketemu orang yang minat, tetapi Pak Sumilan menyambutnya biasa saja.

Mungkin Pak Sumilan bosan lihat calon pembeli selama ini yang bisanya Cuma memPHP.

Ato ada hal lain yang Aku belon mengerti (pikirku dalam hati).

"bisa kurang Pak"langsung tanya Anak Muda tersebut tanpa basa-basi.

"Sebentar!. Boleh tahu, mobil mau dipakai apa ya Nak?" tanya Pak Sumilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun