Mohon tunggu...
Stefanus Daru Nelahi
Stefanus Daru Nelahi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Paruh Waktu, Petualang Penuh Waktu

love jazz, coffee, movie, and you...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mayoritas, Mana Kebesaran Hatimu?

29 April 2020   12:51 Diperbarui: 29 April 2020   13:22 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam, yang dianut oleh lebih dari 80% masyarakat Indonesia tidakkah bisa menunjukkan kebesaran hati yang melebihi umat lain?

Terlebih, menurut saya, para pemeluk agama Islam seharusnya adalah yang paling tidak terdampak dengan wabah ini. Mereka tidak perlu berkumpul untuk menerima Tubuh dan Darah Kristus seperti yang dilakukan umat Katolik, misalnya. Atau harus ke pura untuk beribadah di waktu-waktu tertentu, misalnya.

Semua ibadah umat Muslim bisa dilakukan dari rumah, dengan adanya imam, yang adalah kepala keluarga, di setiap keluarga. Inilah yang menjadi keunggulan umat Muslim dibandingkan saudara yang lain.

Namun, pertanyaannya masih sama: mana kebesaran hatimu, mayoritas?

Di samping bapak-bapak kampung saya dan jemaat masjid yang "tidak taat" tadi, saya yakin ada jauh lebih banyak yang bertindak seturut anjuran pemerintah.

Selain belasan warga yang nekat melompati pagar masjid di Parepare untuk menunaikan salat Isya berjamaah, saya yakin ada jauh lebih banyak umat Muslim yang setia menjalankan ibadahnya kendati hanya dari rumah.

Lagipula, apakah ibadah masih tetap ibadah jika saat dilakukan justru menimbulkan kecemasan, katakutan, dan ancaman bagi orang lain?

Toh, saat salah seorang jemaah masjid Al Atieq di Bogor meninggal saat menunaikan salat Jumat pekan kemarin pun jamaah yang lain tetap kocar kacir kan?

Cukup besarkah hati para pemeluk agama Islam untuk mengubah sedikit cara beribadah mereka di bulan dan hari yang suci nanti, demi kemaslahatan bersama, ataukah justru ngotot menunaikan ajaran agama secara kaku yang justru berisiko memperpanjang pandemi ini?

Semoga, besarnya jumlah mayoritas diikuti dengan kebesaran hati untuk menahan diri agar tidak memperparah situasi.

Wabah COVID-19 yang melanda seluruh dunia mau tak mau mempengaruhi pula cara dan waktu para pemeluk agama di seluruh dunia dalam beribadah. Di Indonesia sendiri, sepertinya hampir semua pemeluk agama harus menyesuaikan diri dengan keadaan ini dan sedikit mengubah cara beribadah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun