Karena maraknya perpindahan urbanisasi di kawasan ini, banyak masyarakat yang sampai tidur di jembatan Sudirman. Dikarenakan, mereka yang hendak ingin pulang tidak mendapatkan jadwal kereta.Â
Kereta jurusan Sudirman -- Citayem, Citayem -- Sudirman selalu ramai karena masyarakat yang berasal dari Citayem selalu berkunjung ke kawasan SCBD ini. Menurut mereka, jika mereka tidur di jembatan Sudriman ini, esok pagi mereka akan dapat jadwal untuk mereka pulang.
Perbedaan urbanisasi zaman dahulu dengan zaman sekarang tentu berbeda. "Kalo zaman dulu kita nongkrong semua tertib, gaada yang sampe merusak fasilitas jalanan pokoknya gak kayak anak zaman sekarang deh yang kalo nongkrong gak bertanggung jawab." Ujar Erlina, 47 tahun.Â
Dapat diketahui juga, kawasan SCBD ini akibat perpindahan urbanisasi dan dengan adanya "Citayem Fashion Week" membuat kawasan khususnya halte BNI SCBD ini menjadi kotor dan banyak sampah. Karena banyak masyarakat yang tidak bertanggung jawab sehabis mengunjungi tempat ini.
"Ya, gue sih berharap kalo nanti kawasan SCBD ini menjadi kawasan yang bersih dan kembali seperti semula ya, ga kayak sekarang banyak sampah yang berserakan disini, masyarakat yang nongkrong disini jadi semena-mena jadi sekarang kawasan SCBD ini jadi kotor karena adanya Citayem fashion week ini." Ujar Yudha.Â
Terjadinya urbanisasi dari zaman ke zaman terbentuk juga karena personality masyarakatnya sendiri. Hasil wawancara Erlina, tercatat bahwa tempat "nongkrong" zaman dulu masyarakatnya mengikuti peraturan dan kawasannya masih terbilang bersih.Â
Berbeda dengan kawasan saat ini, karena adanya trend "Citayem Fashion Week" masyarakat menjadi semena-mena dan merusak fasilitas umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H