Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Indah Pada Waktunya

24 Desember 2023   16:26 Diperbarui: 24 Desember 2023   16:28 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Ruli merogoh kantong bajunya. Ada selembar uang lima puluh ribu. Itu pemberian dari teman satu sekolah dulu.

Akhirnya Pak Ruli memberi uang yang diambil dari sakunya.

"Yah sudah pergilah, ingat ini bukan cicilan kintrakan ya, ini bunga sari utangmu," serunya sembari mengisap rokonya.

"Yah, apes lagi," ucapnya lirih sambil melangkah gontai.

Istri Pak Ruli sedih melihat suaminya murung. Pak Ruli menceritakan kisahhya bertemu yang punya rumah.

Disisi lain.

"Kasihan sekali anak Bang Ruli itu, kebetulan hasil uang memulungku kumayan banyak aku akan menemui Bapak si Ruli.

"Bang, aku dengar anakmu mau natal tetapi tidak punya uang untuk membelinya. Aku ikhlas kok memberi pakailah membeli sepatu Natal anakmu," ucapnya. Diapun minta izin pulang.

Sesampai di rumah wajahnya tampak ceria.

"Pak, kok senyum-senyum gitu ada apa? tanya istrinya heran.

Pak Ruli mencertika pertemuannya dengan krisman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun