Gelisah Menanti
Menggapai Harapan-91
@Cerpen
"Pasti ibu akan senang," gumamnya sembari melengkungkan bibirnya.
Sepanjang jalan pulang wajah ceria disaksikan temaran bintang yang menghiasi maya pada.
Siulan kecil mengalun merdu mengiringi perjalanannya.
Perjalanan yang tanpa hambatan membuat Amir tiba lebih cepat sampai di rumah. Ibu Dince sudah gelisah menantikan kepulangan anaknya. Tidak biasanya Amir pulang lebih malam.
Namun, akhir-akhir ini Amir sudah beberapa kali pulang lebih lama dari biasanya.
Mendengar suara mobil masuk ke halaman rumah Bu Dince beranjak dari kamarnya melangkah membuka pintu.
Ia pun menghampiri Amir ke garasi.
"Nak kenapa lama sekali pulangnya?" Ibu kuatir sekali!" ucap Bu Dince sembari memegang tangan Amir.
"Ibu, tenang saja Amir tidak kenapa-napa. Ibu akan tahu nanti!" balasnya sembari memeluk ibu Dince.