Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Merawat Ibu yang Sedang Sakit

20 Agustus 2023   21:55 Diperbarui: 21 Agustus 2023   01:42 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sita, yang sabar ya semoga ibu Sita segera sembuh."

Sita mengucapkan tetima kasih atas kehadiran teman-temannya.

"Sita kami pamit dulu ya," tetap semangat agar, bisa ikut ujian nanti," ulas Citra sembari menyalam Sita serta memeluknya.

Teman-teman Sita pun meninggalkan rumah Sita. Setelah temannya tidak terlihat lagi, Sita kembali melangkah masuk ke rumah lalu Sinta menutup pintu rumahnya. Sita menghampiri ibunya yang sedang berbaring di pembaringannya.

"Nak Sita, di mana ya keberadaan Ridwan kakakmu? ibu sangat merindukannya," tanya ibu Sinta dengan lirih.

 Ibu Sinta selalu kepikiran akan anaknya Ridwan. Selama kepergiannya mereka tidak pernah bertemu bahkan mendengar kabarnya pun belum pernah.

"Sudahlah Bu, jangan dipikrkirkan yang penting ibu sehat dulu. Kak Ridwan pasti bsik-baik saja.

Jauh di perantauan Ridwan bersama-teman-temannya bekerja sebagai tukang batu di sebuah bangunan. Dengan tekun Ridwan bekerja banting tulang untuk menghidupi dirinya. Siang itu sangat terik. Sinar mentari membakar kulit legam para tukang bangunan. Ridwan merasa sangat letih, tetiba ia teringat keluarganya. Ayah dan ibu yang dia sayangi terlintas di benaknya, serta adiknya yang masih 7 tahun saat dia pergi.

"Pak, Bu, Dik Sita, aku sangat menindukan kalian!" Bagaimana kabar kalian ? Semoga kalian bsik-bsik saja," gumamnya bermonolog.

Ada sepasang mata yang memperhatikan Ridwan. Dia pun menghampirinya.

"Hei, Ridwan, kamu melamun, apa yang kau pikirkan," tanya temsnnya yang sedari tadi memperhatikan sikap Ridwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun