Nenek tahu kesedihan anaknya, nenek juga merasakan hal tang sama.
"Sudah, Nak, jangan bersedih, semoga Tuhan memberi waktu untuk kita bisa bertemu," ungkap nenek mengibur.
Sementara Lory dan adiknya asyik bermain. Nenek menghampiri kedua cucunya.
"Hai Kak Lory, asyik benar mainnya. Nenek boleh ikutan," tawar nenek sembari memeluk cucunya.
"Bokeh, nek," jawab cucunya serentak.
Senyum sumringah terpancar di wajah nenek.
"Kak, Lory ingat, Nak, sebentar lagi mau online ya?" jangan sampai lupa," kata Bu Lia mengingatkan.
Lory pun beranjak dari tempat ia bermain dengan adiknya. Usai memakai seragam lalu ia membuka labtop. Dia siap di depan labtop dan zoom dengan gurunya. Ternyata Msnya sudah masuk kelas. Dengan memberi salam dan doa pelajaran pun dimulai oleh Msnya. Walau belajar secara zoom Lory dengan semangat mendengar dan mengikuti pelajaran. Tugas yang diberikan gurunya bisa dikerjakan. Lory yang saat ini duduk di kelas satu SDS.
Begitulah cara Lory belajar selama di Jakarta bersama nenek dan kakeknya.
Semburat jingga memancar indah di senja itu, semua keluarga sudah bembersihkan tubuh mereka. Makan malam berkumpul semua di meja makan. Senin pagi anak dan menantu serta kedua cucu akan kembali ke Medan. Ini hari terakhir makan malam mereka. Tetiba Lia menghampiri mamanya.
"Ma, gimana ini, badan Lory demam, sementara besok mau pulang, aku takut ma," ucapnya cemas.