"Sudah nek, nenek dari mana?" tanya cucu yang sedari tadi mencari keberadaan nenek dan kakeknya
Nenek meraih belanjaan yang dibeli dari pasar. Dari dalam pelastik nenek mengeluarkan daging sapi ke dalam waskom. Nenek membersihkan di bawah air mengalir. Semua bumbu sudah diulek. Setiap nenek masak bumbu selalu diulek sendiri. Rasa jauh lebih enak dibandingkan bumbu jadi yang dati pasar.
Semua bumbu yang sudah diulek ditumis ke dalam penggorengan.
"Hmm, wangi sekali masakan mama," ungkap Bu Lia sembari mengirupnya.
Daging pun dimasukkan kedalam kuali saat bumbu sudah mewangi. Sambil diaduk-aduk nenek mengingatkan anak-anaknya agar sarapan.
 "Kami sudah sarapan semua Ma," balas anak-anaknya.
"Syukurlah kalau begitu. Jam berapa besok berangkat?" tanya nenek memastikan.
"Kira-kira pukul 09. 00 pagi, Ma," balas Lia lirih.
Lia masih ingin bersama orang tua dan adik-adiknya namun, sekolah anaknya lebih utama, juga pejerjaan Hery suaminya.
"Mama sudah menyiapkan bekal kaliandi jalan. Paling tidak lauk bisa untuk siang dan malam nanti," tutur Nenek sembari mendongak ke wajah anaknya yang terlihat murung.
"Terima kasih Ma," balasnya.