Kakek juga sudah terlelap dalam tudurnya. Hanya nenek yang terjaga. Namun, beberapa menit kemudian tidak terasa nenek pun ikut memanjakan dirinya di pembaringannya. Bu Lia meraih telponnya, mereka ternyata sudah dekat rumah Nenek. Netranya melihat angka di layar HP, pukul 01. 00.
HP nenek berdering terus, nenek yang sudah pulas tidak mendengar lagi panggilan masuk.
 "Wah, sepertinya nenek sudah tidur. Mungkin kelamahan menunggu kita," seru Bu Lia kepada Reyhan suaminya. Bu Lia kini memencet nomor Nita adiknya. Di layar terlihat berdering. Tidak lama kemudian ada jawaban.
" Hai Kak, di mana posisinya sekarang," tanya Nita setengah sadar.
"Dik, kami sudah dekat!" tolong dibuka gerbang ya," pinta Bu Lia kepada Nita adiknya.
"Oh, baik Kak."
Gegas Nita beranjak dari pembaringannya. Sampai di teras, Nita melihat mobil sudah sampai. Nita mendorong gerbang namun, ia merasa kesulitan membukanya. Badannya kecil merasa keberatan mendorongnya.
Hery kakak iparnya pun turun membantu Nita.
'Berat ya gerbangnya, makanya makan yang banyak biar kuat," ucap iparnya bercanda.
"Heheheeee, ya bang," balas Nita menimpali candaan kakak iparnya.
 Tetiba nenek terjaga dari tidurnya. Samar-samar ia mendengar suara di depan rumah. Nenek pun bangkit dari tidurnya ingin melihat keramaian di luar. Ternyata pintu sudah terbuka.