" Dona, kamu tumben pesen kentang goreng. "
" Biar bisa nyomot punyamu. "
" Ehh! Pinter bener! "
" Mbak, es tellernya. "
" Makasih. "
" Neisya… bantuin bentar!! ", teriak bapak separuh baya.
Dari situlah aku tau namanya Neisya. Bapak yang meneriaki namanya tentunya ayahnya, mereka mempunya mata yang sama cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!