Mohon tunggu...
Sefiera_XII MIPA 2
Sefiera_XII MIPA 2 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - tugas sekolah

be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sang Panglima Besar

21 November 2021   12:26 Diperbarui: 21 November 2021   13:05 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Para pengurus koperasi sangat malu mendengar ucapan Soedirman, akhirnya mereka bersatu dan diberi nama Persatuan Koperasi Indonesia Wijayakusuma.

Pada tahun1943 pemerintah Jepang mengangkat Soedirman menjadi anggota Shung Shakai Banyumas karena kecakapan nya dalam memimpin organisasi. Pada bulan Oktober 1943 Jepang membuat organisasi Pembentukan Tentara Pembela Tanah Air (PETA) dan Soedirman diminta untuk bergabung mengikuti latihan di Bogor. Selesai pendidikan soedirman dilantik menjadi daidanco (Komandan Batalyon) disinilah Soedirman memulai menjadi seorang prajurit.

Bawahan Soedirman sangat mencintainya dikarenakan ia sangat peduli tentang kondisi para prajuritnya. Setelah pemberontak bulan Februari Jepang mulai melakukan pengawasan terhadap perwira PETA yang dianggap berbahaya.

Soedirman dan perwira yang dianggap berbahaya, dipanggil ke Bogor pada bulan Juli 1945 dengan alasan akan mendapat latihan lebih.  Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang telah menyerah kepada sekutu sehingga upaya membunuh Soedirman dan perwiranya belum terlaksana.

Soedirman berada di Kroya saat proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan. Esok hari tepatnya tanggal 18 Agustus 1945 Jepang membubarkan PETA. Setelah pengumuman pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Soedirman mulai menghimpun dan mengumpulkan kekuatan BKR.

Mr. Iskaq Tjokoadisurjo bersama Residen Banyumas dan tokoh lainnya melakukan perebutan dari Jepang dengan damai. BKR Banyumas menjadi salah satu yang memiliki senjata paling lengkap karena Komandan Bataylon Tentara Jepang Mayor memberikan senjata yang cukup banyak. Namun sebagian senjata tersebut diberikan ke Jawa barat dan tempat lain di Indonesia.

Karena kiprahnya yang sangat baik dan bisa meredam secara elegan dalam peristiwa pemberontakan peta pada tanggal 25april 1945 Soedirman semakin mendapatkan respect yang tinggi termasuk dari tentara Jepang Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia setelah Jepang menyerah dari Sekutu dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan Soekarno menginisiasi berdirinya tentara keamanan rakyat atau BKR sekaligus penyempurna dari BKR atau badan keamanan rakyat.

Pasukan Inggris di Semarang pada tanggal 19 Oktober 1945 datang untuk membebaskan tentara Belanda yang menjadi tawanan Jepang di Magelang. Namun pasukan Inggris tidak mau meninggalkan kota sehingga membuat munculnya perang.

Tentara Inggris diam diam menyelinap dari Magelang menuju ke Ambarawa namun mereka dikejar oleh pasukan TKR atau dulu dikenal dengan sebutan BKR. Awal pertempuran ini dipimpin oleh Letnal Kolonel Isdiman Suryokusumo, komandan Resimen TKR Banyumas yang merupakan tangan kanan Panglima Besar Soedirman yang dimana pada saat itu ia menghadiri konferensi TKR di Yogyakarta.

Dalam pertempuran tersebut Letnan Kolonel Isdiman Suryokusumo tewas.
"Saya sangat sedih Letnan Kolonel harus tewas karena ia adalah salah satu perwira terbaikku. Mulai detik ini saya akan terjun langsung ke lapangan". Ujar Soedirman dengan mata kesedihan.

Soedirman mengadakan rapat pada tanggal 11 Desember 1945 dengan para Komandan sektor TKR dan Laskar.
"Posisi lawan sudah mulai menurun, ini adalah kesempatan untuk kita menghancurkan lawan dari Ambarawa''. Ucap Soedirman dengan penuh semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun