Mohon tunggu...
Muhammad Wahdini
Muhammad Wahdini Mohon Tunggu... Buruh - pembelajar

.....

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Eco Compact Packaging, Solusi Riuh Soal "Sendok Plastik"

24 Februari 2022   15:52 Diperbarui: 22 Maret 2022   18:03 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menambahkan fitur ini pada aplikasi sebelum masuk halaman checkout, pemesan dapat memesan makanan kepada merchant untuk mengemas makan dalam satu kemasan, sehingga lebih ringkas, dan ini secara tidak langsung menjadi bagian dari wujud tanggung jawab kepedulian terhadap lingkungan untuk dapat meminimalisir potensi timbulan sampah plastik yang semakin parah.

Riuh soal "sendok plastik" di media sosial setidaknya bisa menjadi trigger untuk membangun kesadaran mengelola sampah dari dari sendiri dari hal yang kecil. Produsen menjadi pihak yang berkepentingan untuk mengurangi potensi sampah dalam proses pengemasan, begitu pula jasa pesan antar. 

Eco-Compact Packaging setidaknya menjadi solusi dari dua hal yang selama ini kerap dibenturkan, yaitu soal ekonomi dan ekologi, padahal sejatinya keduanya berasal dari akar kata yang sama, yaitu oikos (oikos nomos dan oikos logos), yang berarti rumah atau rumah tangga. Tempat di mana kesepahaman sejatinya bermula. 

*Penggerak Gerakan BangSaku, Warga Balikpapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun