Mohon tunggu...
aleanjoestar
aleanjoestar Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Kucurahkan segala isi kepala lewat cakaran dan goresan ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair untuk Perempuan

18 September 2024   09:30 Diperbarui: 18 September 2024   09:34 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/ F. Timothy

Apa maumu, wahai perempuan,

Dalam kerumunan suara yang bergetar,

Misteri yang terbungkus senyummu,

bagaikan langit malam tanpa bintang,

kegelapan yang tak kunjung paham.

kau berlari di antara harapan dan gelisah,

seperti ombak yang tak henti mendesak pantai,

apa yang kau inginkan, terpendam dalam jiwa,

seolah sebuah teka-teki tanpa kunci,

membingungkan, seperti labirin pikiran.

Bahkan seorang tokoh Sigmund freud 

yang  memperdalam tentang mu selama 30 tahun,

tak juga menemukan maknamu...

Ahh, betapa kompleksnya rasa yang kau miliki,

Dalam tarian emosi yang sering berpura-pura,

Membuatku terpana dalam kebingungan.

Kau liar, kau buas, di balik lembutnya suara,

Api yang membara dalam kelembutan,

Membuatku bertanya dalam keheningan,

Apa yang kau inginkan sesungguhnya,

Dalam kehidupan yang penuh tanda tanya...

Dan kini aku terdiam, tak mampu menjawab,

Hanya bisa mengamati dari kejauhan,

Apa maumu, wahai perempuan,

Mungkin hanya kau yang tahu,

Sementara aku terjebak dalam ketidakpahaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun