Mohon tunggu...
Sebti Melani Putri
Sebti Melani Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa International Women University

Hallo, saya seorang mahasiswa yang tengah mengejar mimpi untuk menjadi seorang pelukis dari sebuah cerita kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Merintis Kekuatan Melalui Kerentanan: Mengatasi Toxic Masculinity untuk Membangun Kesehatan Mental yang Lebih Kuat

7 Februari 2024   17:07 Diperbarui: 15 Maret 2024   23:54 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Geotimes : Toxic Masculinity

Toxic Masculinity memang bukanlah sikap yang baik untuk dilakukan. Konsep Toxic Masculinity tidak hanya memberikan beban sosial kepada pria, tetapi juga cenderung mendorong mereka untuk menahan diri dari meluapkan emosi dan kesulitan dalam mencari jalan keluar yang sehat. Sikap ini dapat meningkatkan risiko kerusakan kesehatan mental pada pria.

Sehingga, penting bagi kita semua untuk menyadari ciri-ciri Toxic Masculinity dan mengambil langkah-langkah yang telah disebutkan untuk mencegahnya, terutama ketika membimbing anak-anak. Dengan meningkatkan kesadaran tentang pola pikir yang tidak sehat ini dan memberikan contoh yang positif serta mendukung ekspresi emosi yang sehat, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman dan dapat menghargai semua individu, tanpa memandang jenis kelamin atau gender. Tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan pria, pemahaman maskulinitas yang sehat juga bisa dilakukan sebagai upaya untuk menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Pada dasarnya, untuk mengatasi Toxic Masculinity dan meningkatkan kesehatan mental yang lebih baik, kita perlu memulai dengan mengubah cara pandang terhadap konsep maskulinitas. Kita perlu menghapus stigma terhadap emosi dan kerentanan, serta mempromosikan budaya yang mendukung keberanian untuk mengekspresikan diri secara autentik.

Langkah-langkah praktis untuk mengatasi Toxic Masculinity termasuk meningkatkan kesadaran akan dampak negatifnya, membangun jaringan dukungan yang kuat, dan mempromosikan pola pikir yang inklusif dan empatik. Dengan melangkah maju dalam kerentanan, kaum laki-laki dapat menemukan kekuatan sejati mereka dan membangun kesehatan mental yang lebih kokoh.

Membangun kekuatan melalui kerentanan adalah proses yang memerlukan waktu dan tekad, tetapi dengan langkah-langkah yang sesuai, kita dapat membuka jalan menuju kesehatan mental yang lebih kokoh dan masyarakat yang lebih inklusif serta empatik bagi semua individu, tanpa memandang jenis kelamin.

Sumber :

Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol. 12, No. 02, Tahun 2023, pp. 171-182

https://journal.uny.ac.id/index.php/dimensia/article/download/60991/pdf

Toxic Masculinity, Ini yang Perlu Kamu Ketahui

https://www.alodokter.com/toxic-masculinity-ini-yang-perlu-kamu-ketahui

Linggosiswojo, S. G. (2016). Representasi Maskulinitas dalam Iklan Televisi Umild “Kode Cowo”. Jurnal E-Komunikasi, 4(2). 1-12.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun