Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi bangsa China (chinese) yang telah ada selama kurang lebih 2000 tahun . Tradisi ini tidak diketahui kapan dimulai , namun tradisi ini akan selalu diarayakan pada hari pertama dalam kalender Chinese .Â
Tahun Baru Imlek akan dirayakan selama 15 hari , yang ditutup dengan hari "cap go meh" . Di Indonesia, Tahun Baru Imlek dikenal dengan "Sin Cia", dalam bahasa Hokkien dan dirayakan oleh seluruh rakyat yang beretnis Tionghoa atau kadang disebut Cina Peranakan .
Mitologi
Pada zaman dahulu di sebuah desa di China , hidup seekor makhluk yang bernama "nian" (). Konon makhluk ini suka memangsa manusia , terutama anak anak para petani desa . Nian ini ditakuti oleh penduduk desa , sehingga pada suatu hari mereka berkumpul dan bersembunyi bersama dari Nian .Â
Tiba tiba ada seorang kakek tua muncul . Kakek tua ini berkata pada para penduduk desa bahwa ia akan mengusir nian , para penduduk mengabaikannya dan berpikir bahwa kakek tua ini sudah gila .Â
Kakek ini kemudian keluar dari persembunyian dan mengenakkan baju merah dan menyalakan petasan . Ajaibnya nian tidak muncul sama sekali . Kemudian penduduk desa menyadari bahwa nian takut dengan warna merah dan suara petasan , sehingga pada saat tahun baru , mereka menggenakkan baju merah dan menempelkan kertas merah di depan pintu juga memainkan petasan api .
TradisiÂ
Pada Hari Raya Imlek , pada umumnya keluarga keluarga menjalankan beberapa kebiasaan ataupun tradisi tertentu . Beberapa diantaranya ada;ah sebagai berikut :Â
1. Membersihkan RumahÂ
dengan membersihkan rumah dari kotoran , masyarakat tionghoa percaya hal ini akan mengusir nasib sial , yang dilambangkan dengan debu dan  kotoran yang dibuang keluar rumah .Â
2. Mendekorasi Rumah dengan Nuansa MerahÂ
Pada saat menjelang Imlek , para masyarakat tionghoa akan mendekorasi rumahnya dengan nuansa merah . Warna merah sendiri dipercaya masyarakat tionghoa sebagai lambang kekuatan , keberuntungan , dan keberanian . Serta warna merah ini juga digunakan untuk mengusir Nian ().
3. Mengunjungi Rumah Keluarga BesaÂ
Menjelang Hari Raya Imlek sendiri , masyarakat Tionghoa bisanya akan mengunjungi sanak saudaranya . Kebiasaaan ini dilakukan untuk mempererat persaudaraan antra keluargaÂ
4. Pakaian BaruÂ
Sama halnya seperti Hari Raya  Lebaran , pada saaat Imlek , masyarakat Tionghoa akan membeli baju dan pakaian baru untuk dikenakan pada Hari Raya Imlek . Pakaian pakaian ini biasanya bernuansa merah .
5. Hidangan KhasÂ
Hari Raya apa yang dirayakan tanpa makanan khas ? Tidak ada . Pada saat Hari Raya Imlek , biasanya para keluarga akan berkumpul bersama dan menyantap 12 makanan khas yang melambangkan setiap shio , dan tentunya tidak kalah lezat (bihun , ayam , babi panggang , mieshoa ,dan kue).Â
Makanan ini biasanya dimasak sendiri oleh para keluarga masyarakat Tionghoa . Makanan khsa ini biasanya disantap pada malam Imlek (malam sebelum Hari Raya Imlek ) .Â
6. Berbagi AngpaoÂ
Tradisi simbolik satu ini tidak pernah terlewatkan sekalipun . Ketika Hari Raya Imlek para keluarga biasanya akan saling mendatangi dan berbagi angpao . Angpao berasal dari kata " " yang berati kantong merah . Pada Umumnya Angpao akan berisi sejumlah uang yang akan digunakan untuk ditabung . Eits ...... tapi jangan salah , dalam tradisi Tionghoa ada aturan mengenai pemberian angpao .Â
Pertama , Angpao hanya boleh diberikan paday yang belum menikah . Kedua , jumlah uang yang diberikan , tidak boleh mengandung nilai 4 . Kenapa ? Karena dalam bahasa mandarin kata "4' jika dibaca akan mirip dengan pengucapan kata " mati " . Tradisi bagi bagi angpao ini dipercaya dapat meperlancar keberuntungan di lain waktu .
Demikian tulisan singkat saya semoga bermanfaat . Berikut adalah daftar pustaka :Â
Gale Virtual Refere
Gale Virtual Reference Library - Dokumen - Chinese New Yeare-resources.perpusnas.go.idnce Library - Dokumen - Chinese New Yeare-resources.perpusnas.go.id
Gale Virtual Reference Library - Dokumen - Chinese New Yeare-resources.perpusnas.go.idÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI