Pada saat menjelang Imlek , para masyarakat tionghoa akan mendekorasi rumahnya dengan nuansa merah . Warna merah sendiri dipercaya masyarakat tionghoa sebagai lambang kekuatan , keberuntungan , dan keberanian . Serta warna merah ini juga digunakan untuk mengusir Nian ().
3. Mengunjungi Rumah Keluarga Besa
Menjelang Hari Raya Imlek sendiri , masyarakat Tionghoa bisanya akan mengunjungi sanak saudaranya . Kebiasaaan ini dilakukan untuk mempererat persaudaraan antra keluarga
4. Pakaian Baru
Sama halnya seperti Hari Raya Lebaran , pada saaat Imlek , masyarakat Tionghoa akan membeli baju dan pakaian baru untuk dikenakan pada Hari Raya Imlek . Pakaian pakaian ini biasanya bernuansa merah .
5. Hidangan Khas
Hari Raya apa yang dirayakan tanpa makanan khas ? Tidak ada . Pada saat Hari Raya Imlek , biasanya para keluarga akan berkumpul bersama dan menyantap 12 makanan khas yang melambangkan setiap shio , dan tentunya tidak kalah lezat (bihun , ayam , babi panggang , mieshoa ,dan kue).
Makanan ini biasanya dimasak sendiri oleh para keluarga masyarakat Tionghoa . Makanan khsa ini biasanya disantap pada malam Imlek (malam sebelum Hari Raya Imlek ) .
6. Berbagi Angpao
Tradisi simbolik satu ini tidak pernah terlewatkan sekalipun . Ketika Hari Raya Imlek para keluarga biasanya akan saling mendatangi dan berbagi angpao . Angpao berasal dari kata " " yang berati kantong merah . Pada Umumnya Angpao akan berisi sejumlah uang yang akan digunakan untuk ditabung . Eits ...... tapi jangan salah , dalam tradisi Tionghoa ada aturan mengenai pemberian angpao .
Pertama , Angpao hanya boleh diberikan paday yang belum menikah . Kedua , jumlah uang yang diberikan , tidak boleh mengandung nilai 4 . Kenapa ? Karena dalam bahasa mandarin kata "4' jika dibaca akan mirip dengan pengucapan kata " mati " . Tradisi bagi bagi angpao ini dipercaya dapat meperlancar keberuntungan di lain waktu .