Mohon tunggu...
Sebas ganteng
Sebas ganteng Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imlek

20 September 2018   23:40 Diperbarui: 20 September 2018   23:53 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat menjelang Imlek , para masyarakat tionghoa akan mendekorasi rumahnya dengan nuansa merah . Warna merah sendiri dipercaya masyarakat tionghoa sebagai lambang kekuatan , keberuntungan , dan keberanian . Serta warna merah ini juga digunakan untuk mengusir Nian ().

3. Mengunjungi Rumah Keluarga Besa 

Menjelang Hari Raya Imlek sendiri , masyarakat Tionghoa bisanya akan mengunjungi sanak saudaranya . Kebiasaaan ini dilakukan untuk mempererat persaudaraan antra keluarga 

4. Pakaian Baru 

Sama halnya seperti Hari Raya  Lebaran , pada saaat Imlek , masyarakat Tionghoa akan membeli baju dan pakaian baru untuk dikenakan pada Hari Raya Imlek . Pakaian pakaian ini biasanya bernuansa merah .

5. Hidangan Khas 

Hari Raya apa yang dirayakan tanpa makanan khas ? Tidak ada . Pada saat Hari Raya Imlek , biasanya para keluarga akan berkumpul bersama dan menyantap 12 makanan khas yang melambangkan setiap shio , dan tentunya tidak kalah lezat (bihun , ayam , babi panggang , mieshoa ,dan kue). 

Makanan ini biasanya dimasak sendiri oleh para keluarga masyarakat Tionghoa . Makanan khsa ini biasanya disantap pada malam Imlek (malam sebelum Hari Raya Imlek ) . 

6. Berbagi Angpao 

Tradisi simbolik satu ini tidak pernah terlewatkan sekalipun . Ketika Hari Raya Imlek para keluarga biasanya akan saling mendatangi dan berbagi angpao . Angpao berasal dari kata " " yang berati kantong merah . Pada Umumnya Angpao akan berisi sejumlah uang yang akan digunakan untuk ditabung . Eits ...... tapi jangan salah , dalam tradisi Tionghoa ada aturan mengenai pemberian angpao . 

Pertama , Angpao hanya boleh diberikan paday yang belum menikah . Kedua , jumlah uang yang diberikan , tidak boleh mengandung nilai 4 . Kenapa ? Karena dalam bahasa mandarin kata "4' jika dibaca akan mirip dengan pengucapan kata " mati " . Tradisi bagi bagi angpao ini dipercaya dapat meperlancar keberuntungan di lain waktu .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun