Mohon tunggu...
Sebas ganteng
Sebas ganteng Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Imlek

20 September 2018   23:40 Diperbarui: 20 September 2018   23:53 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi bangsa China (chinese) yang telah ada selama kurang lebih 2000 tahun . Tradisi ini tidak diketahui kapan dimulai , namun tradisi ini akan selalu diarayakan pada hari pertama dalam kalender Chinese . 

Tahun Baru Imlek akan dirayakan selama 15 hari , yang ditutup dengan hari "cap go meh" . Di Indonesia, Tahun Baru Imlek dikenal dengan "Sin Cia", dalam bahasa Hokkien dan dirayakan oleh seluruh rakyat yang beretnis Tionghoa atau kadang disebut Cina Peranakan .

Mitologi

Pada zaman dahulu di sebuah desa di China , hidup seekor makhluk yang bernama "nian" (). Konon makhluk ini suka memangsa manusia , terutama anak anak para petani desa . Nian ini ditakuti oleh penduduk desa , sehingga pada suatu hari mereka berkumpul dan bersembunyi bersama dari Nian . 

Tiba tiba ada seorang kakek tua muncul . Kakek tua ini berkata pada para penduduk desa bahwa ia akan mengusir nian , para penduduk mengabaikannya dan berpikir bahwa kakek tua ini sudah gila . 

Kakek ini kemudian keluar dari persembunyian dan mengenakkan baju merah dan menyalakan petasan . Ajaibnya nian tidak muncul sama sekali . Kemudian penduduk desa menyadari bahwa nian takut dengan warna merah dan suara petasan , sehingga pada saat tahun baru , mereka menggenakkan baju merah dan menempelkan kertas merah di depan pintu juga memainkan petasan api .

Tradisi 

Pada Hari Raya Imlek , pada umumnya keluarga keluarga menjalankan beberapa kebiasaan ataupun tradisi tertentu . Beberapa diantaranya ada;ah sebagai berikut : 

1. Membersihkan Rumah 

dengan membersihkan rumah dari kotoran , masyarakat tionghoa percaya hal ini akan mengusir nasib sial , yang dilambangkan dengan debu dan  kotoran yang dibuang keluar rumah . 

2. Mendekorasi Rumah dengan Nuansa Merah 

Pada saat menjelang Imlek , para masyarakat tionghoa akan mendekorasi rumahnya dengan nuansa merah . Warna merah sendiri dipercaya masyarakat tionghoa sebagai lambang kekuatan , keberuntungan , dan keberanian . Serta warna merah ini juga digunakan untuk mengusir Nian ().

3. Mengunjungi Rumah Keluarga Besa 

Menjelang Hari Raya Imlek sendiri , masyarakat Tionghoa bisanya akan mengunjungi sanak saudaranya . Kebiasaaan ini dilakukan untuk mempererat persaudaraan antra keluarga 

4. Pakaian Baru 

Sama halnya seperti Hari Raya  Lebaran , pada saaat Imlek , masyarakat Tionghoa akan membeli baju dan pakaian baru untuk dikenakan pada Hari Raya Imlek . Pakaian pakaian ini biasanya bernuansa merah .

5. Hidangan Khas 

Hari Raya apa yang dirayakan tanpa makanan khas ? Tidak ada . Pada saat Hari Raya Imlek , biasanya para keluarga akan berkumpul bersama dan menyantap 12 makanan khas yang melambangkan setiap shio , dan tentunya tidak kalah lezat (bihun , ayam , babi panggang , mieshoa ,dan kue). 

Makanan ini biasanya dimasak sendiri oleh para keluarga masyarakat Tionghoa . Makanan khsa ini biasanya disantap pada malam Imlek (malam sebelum Hari Raya Imlek ) . 

6. Berbagi Angpao 

Tradisi simbolik satu ini tidak pernah terlewatkan sekalipun . Ketika Hari Raya Imlek para keluarga biasanya akan saling mendatangi dan berbagi angpao . Angpao berasal dari kata " " yang berati kantong merah . Pada Umumnya Angpao akan berisi sejumlah uang yang akan digunakan untuk ditabung . Eits ...... tapi jangan salah , dalam tradisi Tionghoa ada aturan mengenai pemberian angpao . 

Pertama , Angpao hanya boleh diberikan paday yang belum menikah . Kedua , jumlah uang yang diberikan , tidak boleh mengandung nilai 4 . Kenapa ? Karena dalam bahasa mandarin kata "4' jika dibaca akan mirip dengan pengucapan kata " mati " . Tradisi bagi bagi angpao ini dipercaya dapat meperlancar keberuntungan di lain waktu .

Demikian tulisan singkat saya semoga bermanfaat . Berikut adalah daftar pustaka : 


Gale Virtual Refere

Gale Virtual Reference Library - Dokumen - Chinese New Year
e-resources.perpusnas.go.idnce Library - Dokumen - Chinese New Yeare-resources.perpusnas.go.id
Gale Virtual Reference Library - Dokumen - Chinese New Year
e-resources.perpusnas.go.id 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun