Mohon tunggu...
Moh Ichsean Maulana
Moh Ichsean Maulana Mohon Tunggu... Human Resources - HR Practitioner at Local Start Up Company

Penulis adalah praktisi HRD, aktivis muda Muhammadiyah, dan pembelajar Hukum yang bercita-cita menjadi Legal Corporate.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Menakar Keberpihakan Penegakan Hukum pada Tragedi Kanjuruhan

25 November 2022   21:11 Diperbarui: 1 Desember 2022   16:21 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak perlu menyalahkan suporter secara berlebihan. Lihat contoh dari reformasi KAI tadi, setelah sistem KAI membaik maka karakter penumpang KAI pun akan berubah dan membaik seiring waktu dengan sendirinya. 

Sulit rasanya jika sebagian orang masih keukeuh bahwa langkah pertama yang mesti direformasi adalah suporter. Hemat penulis, justru yang paling masuk akal adalah mereformasi institusi organisasilah yang mesti menjadi langkah awal reformasi total sepak bola Indonesia. Karna institusi itu sifatnya akan mudah diawasi dan dihitung akuntabilitasnya dibanding suporter yang bersifat situasional.

Pembinaan suporter bisa dilakukan sambil asosiasi berbenah, hal yang paling mendasar dalam pembinaan suporter adalah "Law Enforcement" atau penegakan hukum. Jika penegakan hukum dilakukan dengan proper dan ditegakan secara konsisten serta tidak tebang pilih, maka karakter suporter yang taat hukum pun kelak akan menjadi hal yang lumrah dan biasa kita rasakan.

Bayangkan di masa depan semua suporter bisa menyaksikan klub kesayangannya bertanding dengan tenang dan aman. Bayangkan stadion-stadion di Indonesia satu persatu berbenah dan dilengkapi fasilitas yang modern dan nyaman. Bayangkan pendekatan keamanan oleh penegak hukum bersifat lebih humanis dan terorganisir. 

Bayangkan suporter pun sudah bermental dewasa dan sadar ikhlas menerima kekalahan. Terakhir, bayangkan sepak bola kita membaik. 10 tahun dari sekarang Tim Nasional Indonesia menjadi jawara Asia dan bermain di level Piala Dunia.

Ternyata itu semua karena diawali oleh satu hal, yaitu kesadaran kita bersama untuk berubah. Kesadaran semua pihak untuk menghormati korban-korban tragedi Kanjuruhan demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak cucu kita. Akhirnya kesadaran tersebut menjadi gerakan nyata yang mereformasi sepak bola kita menjadi lebih baik.

Kelak, 10 tahun dari sekarang, media Internasional akan kagum dengan apa yang kita semua lakukan. Tidak ada lagi berita buruk tentang sepak bola Indonesia, yang ada hanya berita-berita tentang kesuksesan sepak bola dan suporter Indonesia untuk sama-sama berubah. Sebuah artikel pun ramai diperbincangkan dan menjadi acuan publik sepak bola dunia, artikel tersebut ditulis dengan judul "The Rise of Indonesian Football - Kebangkitan Sepakbola Indonesia".

Sekali lagi, ternyata hal yang besar tersebut diawali oleh kesadaran kolektif kita. Saat ini semuanya memanglah sebuah khayalan, tapi penulis percaya bahwa itu semua bukanlah sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun