Mohon tunggu...
Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mohon Tunggu... Administrasi - Arsitek murtad yang lebih bahagia jadi istri arsitek

Writer wannabe yang tinggal di Bandung dan suka berbagi cerita di www.ceritashanty.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pohon Kehidupan (bagian 1)

6 Juni 2016   21:12 Diperbarui: 13 Juni 2016   20:36 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ijinkan saya menjadi orang yang bisa memenuhi janjinya. Biarkan saya memiliki kebahagiaan saya sendiri. Tolong bantu dengan tidak menghubungi saya lagi. Kembalilah pada keluargamu.”

Beludru hitam kota membekapnya dalam ikatan yang kuat. Ia sesak napas.

Tut...tut...tut...

Ia berjalan gontai menuju balkon kaca itu. Ia melihat lantai kaca itu bagai laron yang tertarik pada lampu. Ia tahu ia bisa mati kepanasan. Sebenarnya ia tidak punya keberanian mendekati lantai kaca itu sendiri. Ia ingin di sana bersama Devan.

Tapi kini Devan tidak akan ada lagi. Devan hilang. Obatnya habis dan hilang dari peredaran. Penyemangat hidupnya.

Ia melangkahkan kaki ke lantai kaca itu. Mobil-mobil lalu lalang di bawahnya. Dipandanginya berlian bertaburan di atas beludru hitam yang kini membekapnya. Sesak napas. Ia harus keluar dari bekapan beludru ini. Harus. Dilepasnya stiletto merahnya. Dipegangnya erat-erat railing kaca pembatas setinggi dada itu. Ia menaikinya. Berusaha terbang bebas bagai kupu-kupu. Melepaskan diri dari bekapan beludru.

* * *

Bersambung ke bagian 2 Senin depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun