- Sistematik: Keterangan dan data dalam ilmu pengetahuan diorganisir secara sistematis. Terdapat struktur dan tata aturan tertentu dalam pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi sehingga membentuk suatu kerangka kerja yang teratur.
- Objektif: Ilmu pengetahuan berusaha untuk menjadi obyektif, yang berarti menghindari pengaruh dari pendapat atau kecenderungan pribadi peneliti.
- Analitis: Pengetahuan ilmiah berusaha untuk memecah masalah atau
pertanyaan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan terperinci. Pendekatan analitis digunakan untuk memahami hubungan antara bagian- bagian tersebut.
- Verifikasi: Hasil pengetahuan ilmiah dapat diverifikasi atau diperiksa kebenarannya oleh pihak lain. Ilmu pengetahuan membutuhkan keterbukaan terhadap pengujian ulang dan pembandingan data oleh para peneliti atau ilmuwan lainnya.
Landasan Ilmu Pengetahuan
Filsafat Ilmu Pengetahuan tidak membatasi pembahasannya hanya pada beberapa unsur serta hanya dari satu segi saja, melainkan berusaha untuk membahasnya secara menyeluruh, sehingga diperoleh pemahaman yang utuh. Ada tiga landasan yang digunakan untuk melakukan pembahasan secara filosofis terhadap ilmu pengetahuan, yaitu: landasan ontologis, landasan epistemologis, dan landasan aksiologis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
- Landasan Ontologis: Filsafat Ilmu Pengetahuan, dari sudut pandang ontologis,
membahas ciri khas dari ilmu pengetahuan dalam perbandingannya dengan berbagai bentuk pengetahuan dan kegiatan manusia lainnya. Pertanyaan-pertanyaan ontologis dapat mencakup karakteristik yang membedakan ilmu pengetahuan dari jenis pengetahuan lain, serta menyoroti wilayah kerja dan target dari kegiatan ilmu pengetahuan.
- Landasan Epistemologis: Landasan epistemologis memberikan dasar untuk membahas cara kerja ilmu pengetahuan dalam mencapai kegiatan ilmiah. Pembahasan pada landasan ini mencakup langkah-langkah, metode-metode ilmiah, dan sarana yang relevan dengan mencapai sasaran dan target kegiatan ilmiah.
- Landasan Aksiologis: Landasan aksiologis, atau landasan nilai, menjadi dasar untuk membahas nilai-nilai yang terkait dalam kegiatan ilmiah. Selain nilai kebenaran, perlu disadari adanya berbagai nilai kegunaan dalam ilmu pengetahuan sebagai implikasinya. Ilmu pengetahuan dianggap memiliki nilai netral, dan perlu dipertimbangkan nilai-nilai kegunaan yang mungkin muncul.
Dengan pendekatan ini, Filsafat Ilmu Pengetahuan berusaha untuk memahami dan membahas ilmu pengetahuan secara menyeluruh, tidak hanya pada aspek-aspek aksidental atau permukaan, tetapi juga pada elemen-elemen hakiki yang menjadi ciri khas dari ilmu pengetahuan.
Jenis-jenis Ilmu Pengetahuan
1. Ilmu Alam (Natural Sciences):
Ilmu alam mempelajari fenomena alam dan materi, termasuk fisika, kimia, biologi, geologi, astronomi, dan meteorologi. Ilmu alam bertujuan untuk memahami hukum- hukum alam dan bagaimana alam semesta bekerja.