Mohon tunggu...
Syyda
Syyda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Believe that you can

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembuktian

18 Februari 2023   11:46 Diperbarui: 18 Februari 2023   11:52 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu Ziya?"

"Iya, ini saya Ziya."

"Kamu ingat aku kan Zi? Ini aku Gita, teman masa kecil kamu."

Teman masa kecil? Dahiku mengernyit. Seingatku dulu aku tidak memiliki teman satu pun. Dan Gita? Nama sekaligus wajah ini terasa familiar. Beberapa saat kemudian aku ingat, wanita ini adalah orang yang sama yang tadi tidak sengaja menabrakku. Dan sepertinya aku juga ingat satu hal, dia adalah salah satu dari segerombolan anak yang pernah menghancurkan daganganku dan mengejekku habis-habisan. Dia adalah anak yang dulu meneriaki aku "Nggak sekolah, miskin, trus mau jadi apa kamu nanti??" Ya, aku ingat sekarang.

Aku menjelaskan padanya bahwa kami sedang tidak membutuhkan karyawan baru, tapi Gita ngotot meminta pekerjaan dariku. Ia bercerita, tahun lalu  diDO dari kampus sebab skripsinya molor terlalu lama, sudah berbulan-bulan mencari pekerjaan di kota ini tapi belum ada satupun yang berhasil. Katanya, "masa kamu nggak kasihan sama temanmu ini." Oke baik, akhirnya kuputuskan untuk meletakkannya di cabang ke lima Zi Bakery yang baru saja buka. Di sana masih ada beberapa pekerjaan yang kosong.

Gita mengucapkan terimakasih seraya memelukku, ia bahkan menangis dan meminta maaf atas ucapannya yang sangat keterlaluan dulu. Aku hanya mengangguk dan menjawab bahwa aku sudah memaafkan semua masa lalu itu. Dan ternyata benar, bahwa orang yang suka meremehkan belum tentu lebih baik dari orang yang diremehkan. Beberapa perlakuan yang menyakitkan tidak perlu kita balas dengan hal yang serupa. Karena balas dendam terbaik adalah dengan menjadi yang lebih baik.

End

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun