Sekolah sebagai Harapan Terakhir
Mengapa harus sekolah? Sebab tak banyak orang tua paham cara mendidik dan membesarkan anak. Hanya sebagian kecil anak yang mendapat pendampingan, perhatian, dan penjelasan akan hal-hal baru di sekitarnya.
Mayoritas penduduk Indonesia adalah pekerja (data). Maka dapat dibayangkan bagaimana jutaan anak Indonesia tumbuh berkembang tanpa pendampingan optimal dari orang tua.Â
Penanaman nilai-nilai agama, norma-norma sosial, dan semangat cinta tanah air yang idealnya dapat dilakukan tua sejak dini menjadi terhambat beberapa langkah akibat kesibukan dunia kerja.
Sangat penting bagi sekolah utuk memperkenalkan perangkat-perangkat nasionalisme seperti pancasila, UUD 1945, bendera merah putih, lagu Indonesia Raya, dan aneka perangkat lain dengan sungguh-sungguh.Â
Tidak hanya memperkenalkan secara simbolik, melainkan secara batiniyyah sehingga pendalaman makna dari setiap perangkat yang diperkenalkan pada siswa dapat dipahami dengan baik.
Kurikulum di sekolah pun harus sarat akan nilai-nilai nasionalisme, pemerintah sudah harus mendesain kurikulum yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelajar Indonesia saat ini.Â
Saat ini, sekolah, LSM, maupun lembaga pemerintah sudah gencar menyosialisasikan penanaman norma-norma baik agama maupun norma masyarakat. Namun masih sedikit yang tergerak untuk membangkitkan kembali sejarah perjuangan bangsa Indonesia kepada pelajar.Â
Sejarah perjuangan banga Indonesia harus didekatkan dengan kaum pelajar. Mereka harus paham bagaimana dahulu pemuda-pemuda memperjuangkan kemerdekaan.
Hal ini bila tidak dimulai, maka generasi Indonesia berikutnya adalah generasi buta sejarah.Padahal, kita tentu sangat hafal dengan ungkapan bapak proklamator kita Bung Karno, bahwa "Jangan pernah melupakan sejarah."Â