"Sudah dua hari ini semua akun inline miliknya engga aktif. Hanya ada pesan berupa kode di ICPku bahwa ababil sudah begerak dengan individu lain menuju pelabuhan merah. Artinya, kotak suci itu sudah bukan di tangan Habill lagi dan ini mengisyaratkan bahwa nyawa Habill sudah terancam, sehingga dia harus memutuskan untuk menyerahkan kotak suci itu ke individu yang lain." Nikita menjelaskan dengan diakhiri tarikan nafas yang dalam penanda keresahan di hatinya.
"Ooh, jadi kamu tahu posisi kotak suci itu tapi tidak tahu posisi dan kondisi Habill saat ini?".ujar Siska mencoba memastikan. "Tepatnya begitu. Kotak suci itu telah dipasangi signal GPS jadi kita bisa mengetahui posisinya dimana. Hanya kita tidak bisa memastikan siapa individu divergent yang membawanya saat ini.
Standar operasional seharusnya, Habill memberikan update posision and saving area tentang keberadaan kotak suci dan individu yang membawanya." Jelas Nikita dengan wajah penuh kecemasan.
Sepanjang perjalanan Nikita dan Siska terus berbincang tentang Habill dan konten dari kotak suci. Sebatas yang diketahui Nikita dari Pak Baqir, kotak suci tersebut menyimpan empat kitab suci milik langit. Kitab suci tersebut sangat original, dari mulai bahasa dan media untuk menulisnya. Secara spesifik baik Nikita maupun Pak Baqir sama sekali belum memeriksa secara detail. Ini merupakan pesan intelejen dari masa detik-detik 'Kesultanan Turki Ustmaniyah' berakhir. Sekira tujuh belas abad silam, kotak suci ini relatif aman tersimpan dan terpendam di dasar laut merah.
Saat ini, bersamaan dengan perjalanan Nikita dan Siska, kondisi politik dunia semakin berubah menuju kehancuran, sebagian manusia hampir menjadi tuhan bagi dirinya sendiri. Hal ini akibat pengaruh kitab manusia yang semakin mengakar dalam peradaban kehidupan manusia di dunia, terlebih di pusat kota Betavia. Semua kitab langit harus dimusnahkan dan dibuat replika sebagai sejarah peringatan peradaban manusia terbelakang di moseum-moseum pusat kota. Diberikan label sebagai 'kitab terlarang bagi manusia yang cemerlang'.
Untuk menyelamatkan kitab-kitab langit yang diincar kelompok persona convergent dan invergent dari pusat peradaban Betavia maka tumbuhlah sebuah kelompok foundamental under ground yang menamakan dirinya International Saving Human Integrity (ISHI). Persona convergent menyebut kelompok ISHI merupakan kelompok yang memiliki cara berpikir divirgent, sehingga disebut individu divergent. Dimana setiap diri mereka akan terus mengungkapkan kebebasan gagasannya, kemudian berprilaku kreatif dan bebas memilih gagasan yang terhimpun bebas, bahkan berserakan tanpa terpaku pada rujukan benar atau salah. Namun mampu memvalidasi gagasan serta memilih gagasan terbaik diantaranya dengan cara berpikir sehat dan rujukan kitab-kitab langit. Itulah individu divergent.
Kelompok ISHI berupaya membuat replika kitab langit Al Karim secara khusus karena merupakan kitab terakhir yang diturunkan pada sang utusan terakhir dengan membawa surat-surat dari Al Khalika sang pencipta, bagi penghuni bumi. Khusus diturunkan untuk men-drive keturunan Al Zhine dan Al Insanie atau manusia. Mereka pun membuat 'zona abu-abu' tentang keberadaan kotak suci kuno yang berisi manuskrip asli empat kitab langit.
Diantara jaringan ISHI yang tetap sunyi senyap dengan individu divergentnya adalah komunitas asalist. Pak Baqir, Nikita dan Siska terus berkembang 'senyap' di Negara INA. Memperluas 'zona abu-abu' yang di sepanjang jalan kenalan dan menyelematkan kotak suci kuno yang menjadi program utama jaringan ini. Di antara gelombang ancaman persona convergent dan invergent kota Betavia.
Persona Betavia di bawah kekuasaan Jake Wide yang dikendalikan Tuan Samiri memang tidak mampu menjangkau informasi akurat tentang keberadaan kotak suci kuno itu. Beberapa replika kotak suci telah dibuat dan disebarkan ke setiap negara oleh jaringan ISHI. Pak Baqir dan Nikita pun tak mampu memastikan apakah kotak suci yang tengah berupaya mereka jaga untuk disave di suatu tempat itu merupakan kotak yang asli atau bukan.
Namun integritas dan loyalitas merekalah yang mendasari totalitas perjuangan penyelamatan kotak suci kuno ini. Mereka tak peduli kotak tersebut asli atau bukan, namun hal terpentingnya adalah terus bergerak-berkelanjutan. Utama Pak Baqir dan Nikita, mereka berdua tetap yakin bahwa replika Al Karim yang mereka simpan secara rahasia, masih sesuai dengan aslinya. Perjuangan dan pergerakan senyap dan masif berjamaah menuju satu arah harus terus dilakukan, terus menjaga kitab langit, dan terus membumikan ajarannya agar lestari di bumi, terpuji di langit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H