"Coba kamu perhatikan gambar kotak itu, Sis!" pinta Nikita setelah mentransfer sebuah gambar melalui sebuah aplikasi antar gawai. "Oke!" jawab Siska.
Sambil terus memperhatikan gambar dari layar ICPnya, Siska bergumam, "Wuidieh, amazing! Ini kotak apa Niki? Aku belum pernah melihat kotak seindah ini, sangat unik dan mengagumkan!"
"Itu yang tadi aku sebut The Antique Holy Box, Sis! Kotak Suci Kuno, Mau tau isinya apa?" Nikita merespon dengan pertanyaan. "Tentu saja aku sudah tau, Niki!" jawab Siska. "Apaa?" tanya Nikita lagi. "Yang aku tau, pasti isinya bukan tahu isi apalagi tahu bulat yang digoreng dadakan!" jawab Siska dengan wajah aksi tetap serius memperhatikan layar ICP.
"Sembarangan, dasar ngablo! Tuh Pak, Siska kalo lagi seriusin ada aja ga beresnya." Ujar Nikita ke Pak Baqir. "Sudah, lanjutkan pengamatannya!" jawab Pak Baqir sambil tersenyum mengikuti alur waktu mereka bercanda.
"Oke, oke! Sorry and seriously. Apa isi kotak suci kuno itu? Aku mau tau, please!" pinta Siska dengan wajah berekspresi seolah memelas.
"Nanti aja aku jelasin, kita pamit dulu Pak! Maaf, ya pak, kita jadi mengganggu istirahat bapak! Saya mau langsung ke sekretariat aja, mumpung bawa sopir pribadi nih! Hik-hik!.." ujar Nikita sambil menoleh ke arah Siska.
"Matamu ningrat! Aku dianggap supri!" sambil mendelik ke arah Nikita. "Mohon pamit juga ya, Pak! Terima kasih sudah diberi kesempatan untuk bersama asalist, Pak!" sambung Siska sambil mengangguk hormat pada Pak Baqir.
"Baik, sama-sama Siska. Selamat berkontribusi!" balas Pak Baqir. "Niki, terima kasih sudah mau bantu saya!" lanjutnya mengarah ke Nikita. "Iya, Pak! Sama-sama, Niki jadi lebih banyak wawasan kok!" jawab Nikita sambil mengangguk hormat dan menyalami Pak Baqir, sosok individu divergent asalist yang begitu ia kagumi karena kepeduliannya pada manusia dan kehidupannya di bumi.
Mereka pun berlalu dari rumah Pak Baqir dengan penuh keakraban, masih penuh canda menuju mobil Siska yang setia menanti di sisi jalan rumah Pak Baqir. Mobil Jeep Wonder berwarna kuning itu pun akhirnya bergerak perlahan menuju sekretariat.
"Hei! 'Gimana kabar kotak suci kuno tadi, Niki!" tanya Siska tanpa menoleh sambil tangan tetap di atas kemudi.
"Listen to me, kotak suci kuno itu isinya jelas bukan tahu isi apalagi tahu bulat yang digoreng dadakan," ujar Nikita berulas senyum. "Isi kotak itu adalah, beberapa manuskrip kitab langit dari berbagai zaman dan peradaban, juga masih original." lanjutnya. "Saya pernah jelaskan ke kamu bahwa dalam keyakinan ajaran agama yang saya pahami, kita harus beriman tentang diturunkannya empat Kitab Langit kepada para rasul pilihan. Keempat kitab langit itu adalah Al Zaburo, At Taura, Al Injila dan Al Karim.