Mohon tunggu...
Sayyidah Azzahra Nurhidayati
Sayyidah Azzahra Nurhidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hubungan antar China-Taiwan kian Memanas yang Berdampak hingga Sekarang

14 November 2022   12:45 Diperbarui: 14 November 2022   12:51 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kini, Presiden China Xi Jinping dikabarkan memerintahkan militer negaranya untuk mengambil langkah lebih agresif, yakni blokade untuk merebut pulau itu secara paksa.

Namun, setelah kunjungan Nancy Pelosi, militer China menembakkan rudal di atas Taipei untuk pertama kalinya, menerbangkan gelombang drone di atas pulau-pulau di lepas pantai Taiwan, berlayar dengan kapal perang melintasi garis tengah selat Taiwan dan mengepung pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Jadi, militer Taiwan menyebut kejadian ini sebagai praktik blokade. Dengan menegakkan blokade akan memberi Beijing pengaruh untuk membawa Taiwan ke meja perundingan selama konflik berlangsung.

Tetapi rakyat Taiwan pun yang bosan dengan ancaman Beijing selama beberapa dekade, tampaknya tidak berpengaruh dan para pemimpin militer mengkhawatirkan keadaan ini.

Meskipun China mungkin selangkah lebih dekat untuk dapat mengklaim Taiwan secara sepihak, sebagian besar para petinggi tidak percaya pada perang yang akan segera terjadi. Xi sendiri akan menyadari risiko tindakannya.

Dalam perkembangannya, hubungan China-Taiwan mengalami pasang surut dan akan mengalami ketegangan. Sehari setelah kunjungan Nancy Pelosi, China mengerahkan sejumlah pesawat dan menembakkan rudal secara langsung di dekat Taiwan dalam sebuah latihan militer.

Di sisi lain, Taiwan, dalam upaya mempertahankan kedaulatannya, mengerahkan jet untuk memperingatkan 22 pesawat tempur China yang melintasi garis tengah Selat Taiwan ke zona pertahanan udaranya.

Nah yang mengkhawatirkan masyarakat internasional saat ini adalah, konflik antara China dan Taiwan yang dibayangi oleh kekuatan militer China yang lebih siap dan kuat untuk menyerang Taiwan, atau setidaknya melakukan blokade total yang dapat mengisolasi pelabuhan dan bandara utama Taiwan. . .

Kemudian pada tahun 1981, kebijakan reunifikasi China telah konsisten dengan sungguh-sungguh sejak diperkenalkannya beberapa poin untuk berdamai.

Ini dikenal sebagai Inisiatif Beijing, yaitu mengakhirinya dari Bangsa Tiongkok dengan menyerukan Partai Komunis dan Partai Nasionalis kembali bekerja sama lagi untuk penyatuan kembali Bangsa Tiongkok.

Hubungan China-Taiwan ini juga dapat berdampak pada perekonomian dunia, khususnya bagi Indonesia. Efek negatif yang muncul, karena China dan AS merupakan mitra dagang utama Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun