Penolakan terhadap sifat-sifat Tuhan yang dipahami secara literal oleh Mu'tazilah membuat mereka dituduh mengabaikan teks Al-Qur'an.
Warisan dan Relevansi Mu'tazilah
Meskipun aliran Mu'tazilah melemah setelah era Abbasiyah, pemikiran mereka tetap memberikan pengaruh besar. Rasionalisme Mu'tazilah menjadi inspirasi bagi gerakan pembaruan Islam modern, yang berupaya mendamaikan tradisi Islam dengan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai modern.
Di sisi lain, kontroversi yang melekat pada doktrin mereka mengingatkan pentingnya keseimbangan antara akal dan wahyu dalam pemikiran Islam.
Kesimpulan
Mu'tazilah memainkan peran penting dalam sejarah Islam klasik, baik melalui kontribusinya terhadap pengembangan teologi dan filsafat maupun kontroversi yang mengiringinya. Pendekatan rasional mereka menjadi warisan intelektual yang bernilai, meskipun perlu diimbangi dengan pemahaman yang mendalam terhadap teks dan tradisi Islam.
Dalam konteks modern, menggali kembali pemikiran Mu'tazilah dapat menjadi upaya untuk memperkuat dialog antara agama dan akal, serta
 membangun tradisi keilmuan yang relevan dengan tantangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H