Tuhan selalu menepati janji-Nya, baik untuk memberi pahala kepada orang yang taat maupun hukuman kepada yang durhaka. Doktrin ini menekankan pentingnya keadilan dalam pembalasan.
* Manzilah bayna al-Manzilatayn (Posisi di Antara Dua Posisi)
Konsep ini menegaskan bahwa seorang Muslim yang melakukan dosa besar berada di posisi antara mukmin dan kafir, tetapi tetap akan dihukum di akhirat jika tidak bertobat.
* Al-Amr bil Ma'ruf wa al-Nahy 'an al-Munkar (Menyuruh Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran)
Mu'tazilah percaya pada tanggung jawab moral untuk menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, termasuk melalui kritik terhadap penguasa yang zalim
Kontribusi Mu'tazilah dalam Pemikiran Islam
Pengembangan Ilmu Kalam
Mu'tazilah adalah pelopor dalam ilmu kalam (teologi dialektis). Mereka menggunakan logika dan argumentasi rasional untuk mempertahankan doktrin Islam dari serangan pemikiran eksternal, seperti filsafat Yunani dan doktrin Kristen.
* Integrasi Filsafat dan Teologi
Mu'tazilah mengintegrasikan filsafat Yunani ke dalam pemikiran Islam, membuka jalan bagi perkembangan filsafat Islam klasik. Tokoh-tokoh seperti Al-Farabi dan Ibn Sina banyak dipengaruhi oleh metode rasional mereka.
* Konsep Keadilan Sosial