Mohon tunggu...
asfar mahbub
asfar mahbub Mohon Tunggu... Wiraswasta - influencer

seorang santri, NU tulen, sedang membangun masyarakat lewat Madin dan TPQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendekonstruksi Nilai: Pemikiran Baru tentang Pengukuran Kemajuan Siswa

11 Januari 2024   22:25 Diperbarui: 13 Januari 2024   19:45 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendekonstruksian nilai dan berpikir baru terhadap pengukuran kemajuan siswa, adalah sesuatu yang besar dan perlu kecermatan dan kematangan, angka memang tidak cukup untuk menggambarkan pengukuran  kemajuan siswa, namun setidaknya dari hal tersebut seorang guru bisa mengetahui langkah apa yang praktis dan segera di ambil untuk peserta didiknya, serta mengetahui dan mampu melihat kemana arah kemajuan peserta didiknya.

Menurut pengalam penulis, praktik pemberian nilai sebagai bentuk pengukuran kemajuan siswa adalah hal yang sulit, akhirnya pemberian nilai terkadang hanya dijadikan formalitas Guna menyelesaikan tugas.

Sudut pandang pengukuran kemajuan siswa pada kurikulum merdeka

Pak Menteri nadiem makarim adalah seorang milenial yang jenius tentang system, beliau memiliki ide gagasan dengan mengajukan kembali pernyataan bahwa dengan kalimat "lulusanya bisa apa", sungguh menarik tentang idenya soal mengukur Pendidikan, ide beliau ialah bahwa mengukur Pendidikan bukan dari nilai akreditasi, proses pembelajaran yang rumit, atau bahkan peringkat Pendidikan di dunia internasional.  Focus pada produk Pendidikan sebagai ukuran kemajuan siswa adalah hal yang menarik.

Perasaan pendidik dengan system penilaian dan kemajuan siswa saat ini

Kebanyakan pendidik mungkin tidak begitu kesulitan menerapkan model penilaian ataupun pengukuran kemajuan siswa, tentu mereka yang disekolah dan bersangkutan langsung sangat memahami seberapa penting pengukuran kemajuan siswa.

Dewasa ini pendidik justru pendidik merasa bahwa kualitas anak terhadap pemecahan masalah serta nalar kritis mengalami penurunan. Ini mungkin efek pandemi tentunya siwa dirumah tidak terlalu terkontrol dalam pembelajaran sehingga menjadi tidak efisien, ditambah lagi adanya teknologi canggih yang membuat mereka tak perlu ribet-ribet lagi mengerjakan tugas dari para guru.

Para pendidik merasa hal ini harus segera di atasi mengingat merekalah generasi penerus negeri ini. Kemampuan daya berpikir,pemecahan masalah serta nalar kritis  tentu sangat penting apalagi persaingan kian hari kian ketat, setiap peserta didik sudah seharusnya menyadai hal itu, agar mereka mampu menyiapkan diri mereka.

Pemikiran baru pengukiran kemajuan siswa

Pengukuran siswa sudah seharusnya mampu mewakili bagaimana bentuk kemajuan siswa, berfikir tentang bagaiman menemukan bentuk penilaian yang pas dan valid untuk mengukur kemajuan siswa adalah hal yang sulid dan rumit pasalnya Pendidikan merupakan sesuatu yang bergerak dan terus ber inovasi.

Apalagi setiap siswa tentu mereka memiliki karakter serta kemampuan masing-masing yang tidak dapat disamakan satu sama lainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun