Aku suka dengan aura optimisme dan semangatnya dalam bekerja. Â Ia memiliki konsep yang jelas dalam hidup walaupun berusia muda.
Silahkan menghubungi mbak Dyah  jika akan ke Lasem dan butuh perias wajah.
3. Ibu Masruroh - Lasem
Ibu Masruroh adalah Ibu penjual makanan khas Lasem yaitu Lontong Tuyuhan. Â Lontong Tuyuhan itu semacam opor namun dengan bumbu ganep (lengkap) sehingga rasanya gurih dan mantap.
Aku bertemu ibu ini setelah kelaparan karena acaranya pemotretan molor jauh dari perkiraan. Untuk mengisi perut, ada yang menyarankan agar mencoba makanan khas Lasem yang warungnya ada di tengah sawah.Â
Awalnya kupikir adalah warung makanan yang besar ternyata deretan warung kecil dan warung  bu Masruroh salah satunya.  Meja yang g tersedia hanya satu dengan 2 bangku panjang berhadap-hadapan.  Menu yang disajikan juga hanya satu macam, Lontong Tuyuhan saja.  Bahkan jika mau memesan minuman musti ke warung sebelahnya yang khusus menjual minuman.  Warung-warung sebelahnya juga menjual makanan yang sama dan Ibu Masruroh menawarkan lauk dari warung tetangga yang ia tidak punya. Kerjasama yang ciamik ya.
Kami makan dengan lahap bahkan menambah lagi karena selain makanannya enak walaupun sangat sederhana, dikelilingi sawah yang padinya mulai merunduk  menguning dilatar belakangi oleh langit membiru, awan putih yang bergerak malas dan angin sepoi-sepoi nan sejuk membuat semuanya terasa sempurna.
Ibu Masruroh, perempuan 40an yang energik dan kekinian. Walaupun hanya menjual lontonh namun ia tetap modis, dengan kalung, gelang dan cincin bling-bling.
Seru ngobrol dengan ibu satu ini. Â Gaya bicaranya seperti anak muda di TikTok atau youtube. Â Tertawa lepas dan sering melontarkan humor-humornya. Â Kamipun ikut larut dalam pembicaraan yang akrab penuh tawa canda.