Cinta dan Pengorbanan IA begitu nyata dengan sakit, pedih dan luka yang di deritanya namun juga ada pengorbanan dari seorang Ibu, Ibu Maria.
Apa yang kudapati dari peristiwa Paskah adalah :
1. It's okay not to be okay
Pada saat Yesus berdoa di taman Getsmani, IA sangat amat ketakutan sampai disebutkan bahwa mengeluarkan keringat darah.
Aku memahami bahwa sebagai manusia, wajarlah bila aku merasa kadang ketakutan, panik, terpuruk, sedih dan gelisah. Namun disaat-saat terburuk itulah aku bertelut dan berdoa pada-NYA dengan sepenuh hati memohon kekuatan untuk memulai semuanya dengan khimad dari-NYA. Belajar berdamai dengan kondisi yang ada dan tetap percaya pada-NYA.
2. Kesetiaan pada Tugas dan Panggilan
Fokus yang tinggi dan kesetiaan-NYA dalam menjalani dan menggenapi apa yang menjadi tugas dan panggilannya di dunia ini sangat menginspirasi. Â Walaupun banyak kendala, halangan, tentangan dan tantangan, IA tetap teguh menjalankannya. Tanpa tergesa, tanpa menggugat dan tanpa penyesalan.Â
IA di adili, dihujat, disiksa sampai mati di kayu salib, ditempat paling hina (karena mati tersalib di bukit Golgota adalah tempat para penjahat dihukum mati) dengan sepenuh hati dijalani oleh-NYA.
Sebuah contoh yang bernas dan indah. Â Tugas ataupun Panggilan hidup yang kujalani di dunia ini dalam bentuk apapun semestinya dijalani dengan hati penuh kasih, ikhlas dan lapang dada. Â
3. Penggenapan
Ketika jam 3 sore, IA meneriakkan ELI ELI SABATHANI, maka berakhirlah semuanya. Gempa bumi, langit gelap dan tirai di bait Allah terbelah. Â IA terkulai dan mati. Selesailah tugas-NYA sebagai manusia. Â Kemudian pada hari yang ke 3 bangkitlah Yesus sang Mesias. Â IA sudah menang.