Mohon tunggu...
Trip

Terimakasih Cirebon

13 Mei 2018   16:09 Diperbarui: 24 Mei 2018   21:27 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4-5b06c23fcaf7db31866f46f2.jpg
4-5b06c23fcaf7db31866f46f2.jpg
Desa gerabah SitiWinangun merupakan desa yang dimana warga nya menjadikan membuat gerabah sebagai pekerjaan utama juga kerajinan utama. Desa gerabah terletak di kecamatan Jamblang. Arti dari SitiWinangun sendiri adalah "tanah yang dibentuk". 

Di desa ini kami menemui banyak pengrajin-pengrajin yang telah lanjut usia dengan bermacam-macam gerabah yang telah dibuat. Menurut warga setempat, kerajinan membuat gerabah ini sudah ada dari nenek moyang mereka. Gerabah di Desa SitiWinangun terkenal dengan kekokohannya kerena menggunakan tanah liat asli setempat dan melakukan sebuah ritual yang dipercayai warga setempat. 

Ritual tersebut berupa mengelilingi makam Pangeran Jagabaya yang mana keahlian tersebut dari pangeran yang diturunkan kepada anak cucu nya hingga kini. Walaupun tidak semua warga melakukan ritual tersebut hanya beberapa mungkin yang masih mempercayai dan melakukan ritual tersebut. Perjalanan berakhir di tempat makan dan di hotel Ibis Budget sekitar pukul 20.00 WIB.

Hari kedua ini diawali dengan Morning Call atau Telfon Pagi oleh Panitia sekitar pukul 04.00 WIB. Dilanjutkan dengan sarapan juga mandi tentunya. Perjalanan dimulai di Batik Trusmi.

5-5b06c101bde57546162b1df2.jpg
5-5b06c101bde57546162b1df2.jpg
Siapa sih yang tidak tahu Batik Trusmi? Ya, batik trusmi merupakan produk batik andalan Cirebon yang terdapat di Kampung Trusmi. Di kampung ini hampir seluruh warga nya membuat batik. Baik dari pengrajin rumahan sampai industry rumahan terdapat di kampung ini. 

Tantangan dalam mencari momen membatik ini yaitu mengunjungi rumah-rumah yang memungkinkan si pembatik untuk mau di ambil gambarnya, juga mencari di rumah mana bisa ditemukan pembatik yang sedang membatik. Ternyata tidak mudah, ada beberapa pembatik yang tidak ingin di ambil gambarnya, namun ada juga yang menerima dengan antusias tinggi untuk memberikan informasi dengan diambil gambarnya. 

Warga disini sangatlah ramah dan lingkungan yang nan asri. Pembatik disini tak hanya dari kalangan ibu-ibu terdapat juga remaja dan bapak-bapak juga macam-macam cara membatik. Dari batik tulis sampai batik cap. Pengalaman yang indah bukan bisa mengetahui cara membuat batik dimana batik merupakan salah satu budaya terbesar di Indonesia.

Setelah dari Batik Trusmi perjalanan berlanjut ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa untuk melakukan Sholat Jum'at. Masjid ini terkenal dengan adzan pitu atau tujuh muazin yang memakai seragam putih. Masjid ini terkenal dengan arsitektur yang indah dan khas. 

Masjid ini disebut juga Masjid Agung Kasepuhan atau Masjid Agung Cirebon. Masjid ini tidak memiliki puncak pada atapnya yang konon katanya puncak pada atapnya pindah ke Masjid Agung Banten yang dikarenakan saat adzan pitu untuk mengusir Aji Menjangan Wulung. Perjalanan berlanjut ke TPI Bondet.

6-5b06c14cab12ae31ad338c93.jpg
6-5b06c14cab12ae31ad338c93.jpg
TPI Bondet merupakan satu-satunya tempat pelelangan ikan yang masih aktif yang kemungkinan sebelumnya ada 11 TPI. Menurut salah satu nelayan disini, bahwa pelelangan ikan di Bondet ini menjadi satu-satunya pelelangan ikan yang tidak terkena sentuhan para rentenir walaupun ada beberapa yang memang meminjam modal kepada rentenir. Penghasilan di TPI ini lumayan besar dan tidak terkecuali ketika musim penghujan. 

Perjalanan ke TPI Bondet memakan waktu kurang lebih 45 menit karena TPI Bondet sendiri yang cukup jauh sehingga harus berjalan dahulu sejauh kurang lebih 5 KM. Terasa sekali bukan tantangan nya harus menempuh perjalanan sejauh itu hanya untuk mendapatkan sebuah momen?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun