Sadar akan hal itu Lauren segera mengambil satu tumpukan buku itu agar lebih mendekat kepadanya. Dan mulai sibuk dengan tugas biologi tersebut.
"Nah gitu dong, anak pintar. Yo ah cabut kelamaan di sini bisa nular nanti virus dia." Dengan santainya Debby berucap seperti itu tanpa memikirkan perasan Lauren sedikitpun.
Lauren tidak mengumbris perkataan Debby yang terakhir karena sudah terbiasa dengan hal iseperti itu, tapi rasa sakit selalu datang meskipun
 sedikit.
Lauren akui bahwa dirinya memang lemah ditambah dengan hatinya yang senditive, tentu saja faktor itu melengkapu kelemahannya.
Lauren sadar akan hal itu, sekarang dan kedepannya Lauren akan meneguhkan hatinya untuk terus kuat dan bersikap tidak peduli dengan cacian yang mereka berikan kepadanya, toh sudah terlalu banyak sakit yang dia dapat. Seakan-akanrasa sakit itu sudah menjadi makanan keshariannya.
Lauren percaya dengan kata-kata 'cintailah rasa sakit karena rasa skit itu berharga.' Kalian pasti tahu kan kalimat seperti itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H