Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Damai Sejahtera Natal

10 Desember 2015   06:12 Diperbarui: 10 Desember 2015   08:13 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


DAMAI SEJAHTERA NATAL

Lukas 2 : 8 -14

Oleh Pdt Saumiman Saud *)

Hidup damai merupakan dambaan setiap orang, namun yang menjadi masalah di dunia ini tidak pernah kita temukan damai itu. Damai di dunia bersifat sementara, dan setelahb itu kita tidak tahu apa yang terjadi. Manusia hidup di tengah pengharapan yang tidak pasti, ada saatnya sukses, ada saatnya gagal, ada saatnya kaya ada saatnya miskin, demikian juga ada saatnya gajinya naik melambung tinggi, namun ada saatnya ia harus dipecat dari pekerjaan. Jadi kesuka-citaan, kedamaian yang ada di dunia bersifat sementara, tergantung situasi dan kondisi kita. Itu sebabnya Tuhan Allah yang Pengasihi itu merencanakan suatu Jalan Keselamatan bagi manusia, setiap manusia diberi kesempatan untuk menerima Jalan Keselamatan itu.

Yohanes 3 :16 merupakan suatu bukti bahwa Tuhan Allah itu mengasihi kita, dan kasih-Nya begitu besar, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal bersama dengan Tuhan Yesus di Sorga. Janji ini bukan sekadar omong kosong. tetapi suatu janji yang pasti.

Dalam suasana menjekang perayaa Natal ini, bagi orang yang sudah memperoleh keselamatan dari pengorbanan Tuhan Yesus itu perlu memperhatikan beberapa hal, supaya “Damai Sejahtera” yang kita miliki, bukan sekadar omongan, tetapi menjadi kenyataan dalam hidup kita. . Melalui Lukas 2 : 8-14, coba baca ini isinya :

2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, w sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, x yaitu Kristus, y Tuhan 1 , z di kota Daud. 2:12 Dan inilah tandanya a bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." 2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."

Saya memberikan akronim PEACE itu sebagai berikut : 1. P = Proclaim

2. E = Evangelism

3. A = Authority of Jesus Christ

4. C = Commitment

5. E = Energized by the Holy Spirit

1. P = Proclaim

Proklamasikanlah, Kelahiran dan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini akan sia-sia bila tidak ada orang yang mengetahuinya, sebab tujuan kedatangan-Nya justru hendak menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu Allah mengutus Malaikat memproklamirkan kepada para gembala. Pertanyaannya adalah, mengapa kepada para Gembala? Bukankah itu hanya kumpulan kecil? Mengapa tidak langsung saja ke seluruh penjuru dunia?

Kita melihat bahwa tujuan utama Allah bukan mengutus Malaikat memproklamirkan berita ini, IA hendak melibatkan segenap umat manusia, oleh sebab itu maka dimulai dari para gembala. Para gembala itu bertugas untuk melanjutkan proklamasi ini kepada orang-orang lain. Coba kita fokus ke ayat 10, kata ‘aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa’ menunjukkan bahwa, berita itu harus disebar-luaskan, bukan hanya milik satu bangsa, tetapi semua bangsa. Namun bagaimana mereka dapat mengetahui berita itu? Itu sebabnya kita perlu memproklamirkannya.

Ingatkah, kapan, siapa, dan dari mana, pertama kali anda mendengar berita bahwa Yesus telah lahir ke dunia untuk meyelamatkan anda? Momentum ini perlu kita hargai, karena hanya sekali untuk selama-lamanya. Namun yang menjadi masalah adalah, kita sudah mendengar, kita sudah menerima keselamatan itu, lalu pernahkah kita proklamirkan berita ini juga pada orang lain? Kapan untuk pertama kali kita proklamirkan? Atau masih belum sama sekali? Jangan sia-siakan waktu ini. Damai sejahtera akan dimiliki kalau proklamasi berita ini sudah di kumandangkan.

Gembala adalah orang rendahan dan hina, buktinya di dalam tradisi waktu itu mereka tidak berhak memberikan kesaksian di pengadilan. Namun kepada mereka berita ini justru diproklamirkan. Mengapa? Karena Allah juga mau memakai orang yang rendah dan hina, supaya menghancurkan kesombongan mereka yang menganggap diri pintar. ( 1 Korintus 1 :25, 2: 4-5). Itu sebabnya tidak ada alasan bagi siapa saja yang menganggap diri rendah, Allah tetap mau memakai kita.

2. E = Evangelism

Berita proklamasi tidak berhenti sampai di sini, itu sebabnya perlu didengungkan setiap ada kesempatan. Banyak orang yang sudah mendengarkan berita kelahiran Tuhan Yesus, mereka juga sudah tahu bahwa Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Namun hatinya masih keras dan tidak terbuka untuk percaya. Itu sebabnya, orang-orang yang sudah percaya, diberikan tugas untuk mengabarkan berita ini lebih sepesifik, supaya yang mendengar boleh percaya dan menerima keselamatan itu.

Ayat 10 menyebutkan “ Ada kesukaan besar (Great Joy), karena Juruselamat Yesus Kristus lahir ke dunia ini. Hal ini menunjukkan bahwa tidak akan ada kesukacitaan sejati, tanpa Yesus. Sekali lagi sukacita manusia di dunia sifatnya sementara saja, semua itu akan habis ditelan waktu. Makanya tidak heran, ada orang yang baru saja tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba menangis. Tetapi berita sukacita dari Tuhan Yesus, nilainya kekal. Walaupun keadaan kita susah, namun di dalam hati masih ada suka-cita. Lihat saja rasul Paulus dan kawan-kawannya, walaupun di dalam penjara mereka tetap bisa bernyanyi memuji Tuhan ( Kisah 16 : 25). Mengapa? Karena suka-cita yang diperoleh dari Yesus Kristus itu, tidak sanggup dirampas oleh keadaan dan lingkungan.

Kepada setiap orang yang sudah memiliki keselamatan dalam Yesus Kristus maka ia bersukacita. Sukacita ini harus mengalahkan segala problem dan penderitaan. Sudahkah anda memiliki suka-cita yang demikian? Jika belum, engkau harus mengundang Yesus masuk ke dalam hidup anda.

3. A = Authority of Jesus Christ

Berita sukacita yang kita sampaikan itu bukan berita omong kosong, tetapi berita seorang “bayi yang dibungkus dalam lampin lahir di kota Daud. Bayi itu bukan bayi sembarangan, tetapi bayi yang memiliki otoritas untuk mengubah dunia. Bayangkan saja, Raja Herodes gemetar mendengar berita kelahiran-Nya.

Pada tanggal 24 Desember 1984: Gedung Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Jalan Arief Margono, Malang, Jawa Timur di bom. Otak pembom sempat dipenjara, dan di sana ia menerima Tuhan Yesus sebagi Juruselamat pribadinya. Sekarang ia telah menjadi seorang pendeta. Jadi lihat di sini, sama seperti Rasul Paulus, Yesus memiliki otoritas penuh untuk mengubah, bahkan hati mereka.

Oleh sebab otoritas itu, sebagai orang percaya kita mesti rela dan berani memproklamirkan berita suka-cita ini. Beritanya sangat jelas sekali, yakni ada seorang bayi yang lahir di kota Daud. Bayi itu adalah Kristus Yesus sang Mesias Juruselamat dunia. Kuasa Yesus sangat besar, IA dapat mengubah dunia, mereka yang berdosa disucikan oleh darahNya yang dicurahkan dari atas katu salib.

4. C = Committment

Tuhan membutuhkan orang-orang yang setia di dalam komitmennya. Kerajinan, kepandaian, semangat luar biasa tanpa kesetiaan, akan sia-sia. Itu yang dimaksud dengan suam-suam kukuh. Untuk mengetahui atau mengecek, mereka yang sudah diberitakan firman Tuhan, apakah tetap menjalani dan ikut Tuhan, diperlukan orang yang setia bekerja untuk Tuhan. Kedamaian tidak akan diperoleh bila seseorang yang tadinya percaya Yesus, namun karena sedikit persoalan ia menjadi lemah iman dan tidak bersandar penuh lagi pada-Nya.

Hari ini kalau kita boleh mendengar berita kelahiran Tuhan Yesus, itu karena pada jaman dulu ada orang-orang yang dengan setia terus-menerus memberitakan kabar kesukaan ini. Mulai dari Stefanus yang akhirnya mati martir, dilanjutkan dengan rasul Petrus, rasul Paulus, kemudian diteruskan dengan Polykarpus yang di Smirna, yang mati membela dengan penuh setia pada Yesus. Hai banyak hamba-hamba Tuhan yang tetap setia mengabarkannya. Jadi komitmen, bukan barang baru dan tak pernah usang, tetapi ia harus dimiliki oleh setiap orang percaya.

Praktek kehidupan secara kekristenan tidak cuku[p, ia harus memiliki Yesus. Sehingga tatkala Ia mengatakan damai sejahtera, maka benar-benar ia mengalami damai sejahtera itu. Ada banyak orang yang mengaku percaya namuntidak sungguh-sungguh, hanya ikut-ikutan, ikut suami atau isteri, ikut pacar ikut teman, maka tatkala ia kecewa pada sesamanya, ia akan kehilangan kedamaian itu. Kekristenan bukan ikut-ikutan, tetapi mebutuhkan komitmen pribadi.

5. E = Energized by Holy Spirit

Damai Sejahtera yang telah diperoleh kemudian diberitakan/ditularkan kepada orang lain, sekali-kali bukan karena kekuatan manusia. Tuhan sengaja memakai para gembala yang tidak berpengetahuan tinggi , untuk mempermalukan orang yang sok pintar dan sombong. Ada banyakj orang yang sok pintar di gereja, hanya karena ia berpengalaman, hanya karena ia banyak uang hanya karena ia berjabatan, kerjanya bukan melayani, tetapi hanya mengatur-ngatur saja. Saya yakin Tuhan tidak bisa menerima orang yang demikian.

Apakah orang-orang yang dipakai Tuhan itu adalah orang yang hebat atau superman? Tidak, tetapi ada Roh kudus yang membantu, memberikan energi dan keberanian.

Yohanes 14 :16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Janji ayat ini perlu kita pegang terus, karena Penolong itu bukan sifatnya sementara , tetapi selama-lamanya.

Nah, kepada anda yang mengalami pergumulan dan persoalan seperti ini, Yesus datang ke dunia menawarkan damai sejahtera, damai sejahtera yang kekal. Percayakanlah seluruh kehidupan anda kepada-Nya, Maka IApun akan mengatur kehidupan anda.

*) Gereja Cornerstone Indonesia, San Francisco, www.cebcindonesia.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun