Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Damai Sejahtera Natal

10 Desember 2015   06:12 Diperbarui: 10 Desember 2015   08:13 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita sukacita yang kita sampaikan itu bukan berita omong kosong, tetapi berita seorang “bayi yang dibungkus dalam lampin lahir di kota Daud. Bayi itu bukan bayi sembarangan, tetapi bayi yang memiliki otoritas untuk mengubah dunia. Bayangkan saja, Raja Herodes gemetar mendengar berita kelahiran-Nya.

Pada tanggal 24 Desember 1984: Gedung Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Jalan Arief Margono, Malang, Jawa Timur di bom. Otak pembom sempat dipenjara, dan di sana ia menerima Tuhan Yesus sebagi Juruselamat pribadinya. Sekarang ia telah menjadi seorang pendeta. Jadi lihat di sini, sama seperti Rasul Paulus, Yesus memiliki otoritas penuh untuk mengubah, bahkan hati mereka.

Oleh sebab otoritas itu, sebagai orang percaya kita mesti rela dan berani memproklamirkan berita suka-cita ini. Beritanya sangat jelas sekali, yakni ada seorang bayi yang lahir di kota Daud. Bayi itu adalah Kristus Yesus sang Mesias Juruselamat dunia. Kuasa Yesus sangat besar, IA dapat mengubah dunia, mereka yang berdosa disucikan oleh darahNya yang dicurahkan dari atas katu salib.

4. C = Committment

Tuhan membutuhkan orang-orang yang setia di dalam komitmennya. Kerajinan, kepandaian, semangat luar biasa tanpa kesetiaan, akan sia-sia. Itu yang dimaksud dengan suam-suam kukuh. Untuk mengetahui atau mengecek, mereka yang sudah diberitakan firman Tuhan, apakah tetap menjalani dan ikut Tuhan, diperlukan orang yang setia bekerja untuk Tuhan. Kedamaian tidak akan diperoleh bila seseorang yang tadinya percaya Yesus, namun karena sedikit persoalan ia menjadi lemah iman dan tidak bersandar penuh lagi pada-Nya.

Hari ini kalau kita boleh mendengar berita kelahiran Tuhan Yesus, itu karena pada jaman dulu ada orang-orang yang dengan setia terus-menerus memberitakan kabar kesukaan ini. Mulai dari Stefanus yang akhirnya mati martir, dilanjutkan dengan rasul Petrus, rasul Paulus, kemudian diteruskan dengan Polykarpus yang di Smirna, yang mati membela dengan penuh setia pada Yesus. Hai banyak hamba-hamba Tuhan yang tetap setia mengabarkannya. Jadi komitmen, bukan barang baru dan tak pernah usang, tetapi ia harus dimiliki oleh setiap orang percaya.

Praktek kehidupan secara kekristenan tidak cuku[p, ia harus memiliki Yesus. Sehingga tatkala Ia mengatakan damai sejahtera, maka benar-benar ia mengalami damai sejahtera itu. Ada banyak orang yang mengaku percaya namuntidak sungguh-sungguh, hanya ikut-ikutan, ikut suami atau isteri, ikut pacar ikut teman, maka tatkala ia kecewa pada sesamanya, ia akan kehilangan kedamaian itu. Kekristenan bukan ikut-ikutan, tetapi mebutuhkan komitmen pribadi.

5. E = Energized by Holy Spirit

Damai Sejahtera yang telah diperoleh kemudian diberitakan/ditularkan kepada orang lain, sekali-kali bukan karena kekuatan manusia. Tuhan sengaja memakai para gembala yang tidak berpengetahuan tinggi , untuk mempermalukan orang yang sok pintar dan sombong. Ada banyakj orang yang sok pintar di gereja, hanya karena ia berpengalaman, hanya karena ia banyak uang hanya karena ia berjabatan, kerjanya bukan melayani, tetapi hanya mengatur-ngatur saja. Saya yakin Tuhan tidak bisa menerima orang yang demikian.

Apakah orang-orang yang dipakai Tuhan itu adalah orang yang hebat atau superman? Tidak, tetapi ada Roh kudus yang membantu, memberikan energi dan keberanian.

Yohanes 14 :16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Janji ayat ini perlu kita pegang terus, karena Penolong itu bukan sifatnya sementara , tetapi selama-lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun