Mohon tunggu...
Sauli MangaraTua
Sauli MangaraTua Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCUBUANA

Sauli Mangara Tua Gultom - 41123010084, FAKULTAS TEKNIK SIPIL,PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK UMB - Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG;

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara pada Upaya Pencegahan Korupsi

12 November 2023   09:35 Diperbarui: 12 November 2023   09:35 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:www.jogjabelajar.jogjaprov.go.id

siapakah tokoh ki hadjar dewantara?

Ki Hadjar Dewantara atau biasanya disebut raden mas soewardi soerjaningrat adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang terkenal sehingga dijuluki sebagai bapak Pendidikan nasional dengan pemikiran-pemikirannya yang progresif dan inovatif, ki hadjar dewantara lahir pada tanggal 2mei 1889 dan wafat pada 26 april 1959. Ki hadjar dewantara pernah menjabat sebagai Menteri pengajaran Indonesia ke-1 dengan masa jabatan 2 september 1945-14 november 1945.Gaya kepemimpinan beliau mungkin dapat diadopsi sebagai inspirasi dalam upaya pencegahan korupsi. Namun, perlu diingat bahwa Ki Hadjar Dewantara adalah seorang pendidik, bukan seorang pemimpin politik atau anti-korupsi, jadi perlu beberapa adaptasi untuk menghubungkannya secara langsung dengan upaya pencegahan korupsi.

Oraganisasi apa yang didirikan kihadjar dewantara ?

  • TAMANSISWA

Tamansiswa adalah organisasi yang bergerak di sektor pendidikan di Indonesia,Organisasi ini didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Jogja,Jasanya di bidang pendidikan, membuatnya diberi gelar Bapak Pendidikan Indonesia.

Latar Belakang Berdirinya Tamansiswa Pendidikan di Indonesia pada masa itu sangatlah mahal karena tidak semua orang berkesempatan mendapatkan pendidikan yang layak.Pada masa itu, pendidikan hanya diberikan kepada orang-orang keturunan Belanda dan kaum bangsawan, sedangkan pribumi atau rakyat jelata tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan formal.

Menyaksikan kondisi seperti itu, Ki Hajar Dewantara merasa resah dan terus memikirkan bagaimana caranya agar pendidikan yang layak dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia.

Sebab menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan alat mobilisasi politik sekaligus sarana peningkatan kesejahteraan Masyarakat,Melalui pendidikan akan tercipta anak-anak negara yang akan memimpin masyarakat dan mendorong pemerataan pendidikan bagi masyarakat Indonesia,Sejarah Tamansiswa Pendidikan Tamansiswa mula-mula didirikan ketika Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo diasingkan oleh Belanda,Pengasingan ini disebabkan ketiganya aktif memimpin gerakan menolak rencana perayaan 100 tahun kemerdekaan Belanda dan Prancis,Meski diasingkan, ketiganya masih aktif dalam forum dan kegiatan Indonesia di Belanda, bahkan Ki Hajar Dewantara mendapat penghargaan Europeesche Akte.

Hingga tahun 1918, Ki Hajar Dewantara kembali ke Indonesia dan aktif mengikuti perkumpulan pemuda, termasuk kelompok seminar "Selasa Kliwonan" yang diketuai oleh Pangeran Suryomentaram,Melalui perkumpulan ini, Ki Hajar Dewantara bertugas memimpin penyelenggaraan pendidikan anak.

Ki Hajar Dewantara berencana melakukan perubahan sistem pendidikan yang diterapkan oleh penjajah, khususnya sistem pendidikan "perintah dan hukuman di atas pendidikan pamong praja,Pendidikan kolonial didasarkan pada rasisme, termasuk pemahaman bahwa anak-anak pribumi menderita karena inferioritas mereka,Kondisi seperti ini perlu diubah, walaupun pemerintah Belanda menggunakan kata sopan "membudayakan" masyarakat pribumi, namun kenyataannya masih tidak manusiawi,Melihat kondisi tersebut, Ki Hajar Dewantara memerlukan suatu wadah yang dapat digunakan untuk membawa perubahan terhadap sistem pendidikan saat ini, diantaranya dengan dibentuknya "Onderwijs Tamansiswa Nasional" dan didirikan pertama kali di Jogja pada tanggal 3 Juli 1922.

sumber:Commons Wikimedia 
sumber:Commons Wikimedia 

Melalui Tamansiswa , Ki Hajar Dewantara berpikir untuk menerapkan konsep pendidikan yang humanis, universal, dan nasional untuk menghasilkan kebijakan yang liberal atau mandiri,Pertumbuhan Tamansiswa Keberadaan Tamansiswa terus mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan karena sifat kerakyatannya bahkan pada tahun 1922-1930,Taman Siswa telah berhasil menyelesaikan seluruh jenjang pendidikan mulai dari Taman Indria (PAUD), Taman Muda (SD), Taman Madya (SMP), Taman Madya (SMA) dan Taman Guru (Sarjana wiyata).

Konsep Pendidikan Tamansiswa Pada masa pengasingannya, Ki Hajar Dewantara mencoba membentuk konsep pendidikan dengan menggabungkan model pendidikan dari berbagai belahan dunia seperti Italia dan India,Dengan menerapkan konsep tersebut, Ki Hajar Dewantara akhirnya merumuskan istilah-istilah berikut yang masih ada dan digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Pendiri Indische Partij atau Partai India adalah tokoh segitiga yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hadjar Dewantara,Ketiga tokoh ini mendirikan partai Indische Partij atau IP, karena menginginkan adanya bentuk kerja sama antara masyarakat India dan masyarakat adat Indonesia yang dikenal juga dengan masyarakat Bumiputera.

Ernest Douwes Dekker, pendiri asli Indische Partij, awalnya menghadapi diskriminasi dan menyaksikan kasus-kasus diskriminasi yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda terhadap orang Belanda atau Indo di India,Menyusul diskriminasi yang dialaminya, Douwes Dekker kemudian semakin aktif mengutarakan konsep nasionalisme yang diyakininya,Sebelum mendirikan Indische Partij, Douwes Dekker mendirikan sebuah organisasi tempat berkumpulnya para Indo, bernama Indische Bond pada tahun 1898.

Indische Bond Party didirikan oleh K Zaalberg, seorang Indo, juga seperti Douwes Dekker,Sadar bahwa anggota Indische Bond hanya mencakup orang Indonesia, Douwes Dekker pun berpendapat bahwa anggota Indische Bond Indo saja belum cukup kuat untuk bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan Indische Bonds Hindia Belanda saat ini,Douwes Dekker mendirikan Indische Partij bersama dua temannya.

Tiga pendiri Indische Partij yang juga dikenal dengan trio ini antara lain Ki Hadjar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan Douwes Dekker,Berbeda dengan organisasi,Indische Partij menerima orang-orang dari berbagai kelompok, apa pun yang terjadi,Informasi tambahan, pada masa penjajahan Belanda, penduduk Hindia Belanda terbagi menjadi beberapa kelompok masyarakat tertentu.

sumber:Wikimedia Commons CC-BY-4.0/Tokoh Indische Partij
sumber:Wikimedia Commons CC-BY-4.0/Tokoh Indische Partij

Tujuannya kemudian untuk memecah belah penduduk Hindia Belanda.

Salah satu solusinya adalah dengan melakukan pemisahan terhadap komunitas Indo, khususnya yang merupakan keturunan campuran pribumi Eropa.

Lalu ada juga kelompok ekspatriat Timur yang terdiri dari orang-orang yang berasal dari negara-negara Asia lainnya,Belanda juga memisahkan kelompok masyarakat adat atau pribumi,Akibat terfragmentasinya kelompok sosial, Douwes Dekker melihat banyak keanehan dan diskriminasi antar kelompok.

Dengan demikian, berdirinya Indische Partij menjadi wadah bagi seluruh masyarakat dari berbagai golongan dan agama untuk bersatu dan mengekspresikan nasionalisme masing-masing dengan tujuan yang sama, yaitu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan melawan pemerintah kolonial.Dalam perjalanannya, Indische Partij aktif mengikuti tur keliling Hindia Belanda dengan tujuan menyebarkan ideologi nasionalis yang dikemukakan oleh anggota dan pendirinya untuk mengakhiri kolonialisme rakyat dan meraih dukungan rakyat saat itu,Melalui upaya tersebut, Indische Partij mengumpulkan lebih dari 7.000 anggota pada bulan Oktober 1912.

Selain itu, trio pendiri Indische Partij juga aktif menyebarkan gagasan nasionalisme dan bentuk perlawanan terhadap kolonialisme,Bentuk perlawanan yang dilakukan oleh tiga serangkai tersebut adalah melalui artikel-artikel provokatif yang dimuat di surat kabar De Expres yang didirikan oleh Douwes Dekker dan dengan Ki Hadjar Dewantara bertindak sebagai jurnalisnya.

Awalnya Indische Partij didirikan karena adanya diskriminasi dan rasisme antara orang keturunan Belanda dan Eropa, namun percampuran ini bermula dari perkawinan antara orang Belanda dan Indonesia yang disebut dengan Indo,Tujuan utama didirikannya Indische Partij adalah untuk membangun rasa cinta tanah air terhadap tanah air khususnya Indonesia,Partai menggunakan berbagai media, seperti majalah, surat kabar dan lain-lain, sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang diusung Indische Partij,Tujuan Indische Partij adalah memperbaiki keadaan masyarakat Indo yang saat itu menjadi korban diskriminasi dan rasisme.

Oleh karena itu, Partai India berusaha mencari dukungan dari organisasi lain yang dapat menjadi simpatisan,Hal itu dilakukan untuk mempengaruhi Bond, pendiri Indiche yang saat itu hanya menerima Indo sebagai anggotanya.

  • Di bawah ini adalah beberapa tujuan lain dari Indische Partij yang dibentuk oleh tiga serangkai.
  • Mengembangkan rasa cinta tanah air seluruh rakyat Indonesia terhadap Indonesia tanah air.
  • Penyelenggaraan kerjasama berdasarkan kesetaraan konstitusi.
  • Mempromosikan ibu pertiwi Indonesia.
  • Mempersiapkan bangsa Indonesia untuk hidup sebagai bangsa yang terbebas dari penjajahan.

Tujuan Indische Partij adalah untuk memerdekakan Indonesia dan merupakan salah satu organisasi politik pertama yang bertujuan untuk memerdekakan Indonesia dari kekuasaan colonial,Untuk mencapai tujuan yang diusung Indische Partij, berbagai tindakan telah dilakukan oleh anggota,Salah satu upayanya adalah dengan menjalin kerja sama antara orang India dan penduduk asli Indonesia,

  • Upaya lain yang dilakukan oleh para pendiri dan anggota Indische Partij antara lain sebagai berikut.
  • Mengadopsi cita-cita nasional India atau india.
  • Menghapuskan arogansi dalam urusan kemasyarakatan, baik dalam bidang pemerintahan maupun bidang kemasyarakatan.
  • Hilangkan segala upaya yang dapat menimbulkan kebencian antar agama di India.
  • Meningkatkan pengaruh masyarakat pro-India dalam pemerintahan.
  • Di bidang pendidikan, Indische Partij bertujuan untuk memperkuat kondisi perekonomian masyarakat.Apalagi bagi mereka yang keadaan ekonominya masih rapuh.

Apa saja filsafat dan orientasi dari tri rahayu?

Ia menjadikan pendidikan sebagai alat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,Jasanya kepada negara melalui pendidikanlah yang kemudian diapresiasi, termasuk hari ulang tahunnya yang ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional,Pendiri Taman Siswa hidup pada masa Indonesia masih jajahan Belanda.

Penjajahan yang tidak berperikemanusiaan inilah yang kemudian mendorongnya untuk mengajarkan nasionalisme dan pembebasan kepada anak bangsa.

Ia mengajarkan konsep kemanusiaan melalui pendidikan, yang menurutnya pendidikan harus mempunyai kemampuan memanusiakan manusia,Dengan adanya pendidikan, tidak ada lagi penindasan, baik fisik maupun psikis.

Berikut beberapa konsep pendidikan yang diberikan oleh Hajar Dewantara;

 1.Filsafat pendidikan Menurut Ki Hajar pendidikan mempunyai arti membimbing segala kemampuan kodrati yang ada pada diri anak (manusia)Pendidik hendaknya tidak menanamkan apa yang diinginkannya sendiri, melainkan hanya bertugas membimbing dan mengembangkan sifat atau kemampuan peserta didik,Konsep ini sangat manusiawi,Ada pula yang dilarang keras menanamkan dan mematenkan pemikirannya.

2.Orientasi pendidikan Ki Hajar Dewantara memberikan tiga orientasi pendidikan yang diberi nama Tri Rahayu.Petunjuk tersebut antara lain:

 a.Memayu Hayuning Sarira mempunyai arti mempercantik diri dengan mengembangkan potensi diri, membentuk sisi terbaik diri, dengan memperbaiki sikap menjadi lebih baik atau lemah lembut,Jadi arah pertama adalah memperbaiki diri terlebih dahulu.

b.Memayu Hayuning Bangsa Setelah menyempurnakan diri, harus dikembangkan dengan memberikan yang terbaik dan berkontribusi pada negara,Dalam hal ini Ki Hajar menekankan bagaimana individu dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.

c.Memayu Hayuning Bawana Pada orientasi pendidikan tingkat akhir yaitu bagaimana individu yang telah melalui tahapan pengembangan diri, memberikan kontribusi kepada bangsanya, akan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dunia.Tentu yang dimaksud dengan hal positif disini adalah dapat memerdekakan masyarakat secara umum, tidak hanya diri sendiri atau kelompok tertentu saja.

3.Prinsip pendidikan ideal Ki Hajar Dewantara mempunyai prinsip pendidikan ideal,Meski prinsip ini diterapkan di organisasi yang didirikannya, namun prinsip ini bisa diterapkan di semua elemen pendidikan di Indonesia.

Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

a). Manajemen diri,

b). Kebebasan pikiran, pikiran dan tenaga,

c). Kebudayaan sendiri,

d). Pendidikan umum,

e). Percaya dan andalkan kekuatan sendiri,

f). Kemandirian ekonomi,

g). Ketulusan dan kemurnian hati.

Konsep-konsep pendidikan yang dikemukakan Ki Hajar sangat manusiawi dan masih sangat cocok dijadikan landasan falsafah dan pelaksanaan pendidikan nasional.

Konsep ini lahir pada abad ke-20 namun masih dapat diterapkan pada abad ke-21 karena orientasinya yang sangat baik (salah satunya adalah mendidik rasa cinta tanah air, kebanggaan terhadap budaya lokal, metode, dan sebagainya).

Konsep ini pada hakikatnya membebaskan manusia, tidak hanya tidak mempunyai kebebasan berpendapat, tetapi kebebasannya selalu dibatasi,Memang kolonialisme material sudah tidak ada lagi di Indonesia.

Dengan demikian, konsep pendidikan pembebasan Ki Hajar Dewantara masih sangat cocok diterapkan saat ini dengan tujuan untuk benar-benar memerdekakan umat manusia sejak dini.

Apa saja asas tri kont Pendidikan menurut kihadjar dewantara?

Asas Trikon (Ki Hadjar Dewantara) Bagi Pengembangan Sistem Pendidikan Pendidikan merupakan suatu proses yang tidak ada habisnya,Harus terus berubah dan berkembang sesuai dengan kondisi zaman tetapi juga sesuai dengan kondisi peserta didik,Jangan bayangkan sistem pendidikan sebagai sistem luas yang hanya dapat dirancang dan dikelola oleh para ahli dan pengambil kebijakan di tingkat pusat,Sekolah atau bahkan ruang kelas juga merupakan sistem pendidikan berskala kecil.

Setiap sekolah mempunyai kondisi dan permasalahannya masing-masing, sehingga perkembangan sekolah yang satu dengan sekolah yang lain tidak sepenuhnya sama.

Bagaimana cara mengembangkan proses pendidikan di sekolah atau bahkan kelas secara efektif?

Ada prinsip yang dikemukakan oleh bapak pendidikan kita untuk mewujudkan hal ini,Prinsip ini disebut prinsip tricone karena terdiri dari tiga prinsip yang dimulai dengan "kon", yaitu kontinuitas, konvergensi, dan konsentrisitas.

1.Kontinuitas.

Kontinuitas Artinya pembangunan yang dilakukan harus berkelanjutan, dilakukan secara terus menerus dengan perencanaan yang baik,Suatu kondisi yang baik tidak bisa dicapai secara instan, seperti sulap,Setiap langkah pengembangan dilakukan dengan rencana yang matang.Dengan perencanaan ini, satu fase dilanjutkan ke fase berikutnya melalui evaluasi dan perbaikan yang tepat,Pertumbuhan yang tiba-tiba diikuti hilangnya antusiasme beberapa waktu kemudian tidak akan menghasilkan perubahan jangka panjang yang signifikan.

2.Konvergensi.

Konvergensi Artinya, pembangunan yang dicapai bisa berasal dari berbagai sumber eksternal, bahkan dari kegiatan pendidikan di luar negeri,Ki Hadjar juga mempelajari berbagai metode pendidikan global, seperti Maria Montessori, Froebel dan Rabindranath Tagore.Kita dapat mempelajari praktik-praktik ini dan kemudian menyesuaikannya dengan kebutuhan kita,Saat ini teknologi informasi sudah sedemikian kompleks sehingga guru atau kepala sekolah dapat mempelajari berbagai kemajuan pendidikan dari mana saja dan kapan saja.

3.Konsentrisitas.

Konsentrisitas Artinya, pembangunan pendidikan yang dicapai haruslah dilandasi oleh kepribadian kita sendiri,Tujuan utama pendidikan adalah membimbing tumbuh kembang anak secara optimal, berdasarkan ciri khas budayanya.Jadi, meskipun Ki Hadjar menganjurkan agar kita mempelajari kemajuan negara lain, namun tetap berpusat pada ciri budaya kita sendiri.Pendidikan yang langsung menggunakan teori dan landasan budaya negara lain (termasuk negara maju) tanpa adanya kajian, penyesuaian, dan evaluasi tidak akan mencapai kemajuan.

Apa saja konsep ki hadjar dewantara dan implementasinya?

Konsep pendidikan yang diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara pada dasarnya sejalan dengan peningkatan kualitas pembangunan sumber daya manusia Indonesia dan pembangunan nasional yang berkarakter bangsa Indonesia.

Kita mengenal konsep pemikirannya sebagai Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani.Ing Ngarsa Sung Tuladha Istilah Ing Ngarsa Sung Tuladha artinya memimpin dengan memberi contoh yang baik,Dalam perjalanannya, mereka bisa menjadi pemimpin, guru atau siapapun yang akan menjadi teladan yang baik bagi seluruh pengikutnya.Ing Madya Mangun Karsa Konsep kedua yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara adalah Ing Madya Mangun Karsa yang artinya "orang yang membangun atau menciptakan gagasan".Tut Wuri Handayani Tentu terdengar familiar, anda pasti pernah mendengar istilah ,istilah ini terpampang di logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.Tut Wuri Handayani artinya "dari belakang seorang pendidik harus memberi semangat dan membimbing peserta didik".Dikenal juga dengan sebutan "pendidik", mereka tentu akan memberikan edukasi agar siswanya sendiri dapat melakukan perubahan positif.

Apa saja panca darma ki hadjar dewantara ?

Panca Dharma Pendidikan Dalam pemikiran lain, Ki Hadjar Dewantara juga merumuskan apa yang biasa disebut dengan Pokok-Pokok atau Panca Dharma Pendidikan Taman Siswa Tahun 1922 -- yang jika diperhatikan dan direnungkan akan mempunyai hubungan langsung dengan situasi pendidikan saat ini.

  • asas kemerdekaan

asas kemerdekaan yaitu hak untuk mengatur sendiri kehidupannya dengan memperhatikan keadaan dan keadaan kehidupan bermasyarakat,Kemandirian harus dipahami sebagai kesadaran diri yang dilandasi nilai-nilai kehidupan yang luhur, sebagai individu atau anggota Masyarakat,Disiplin diri mengandung arti kesediaan untuk mengikuti aturan dan norma yang disepakati baik tertulis maupun tidak tertulis, serta didasari oleh kesadaran akan pentingnya ketertiban dan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat,Kemerdekaan yang disebutkan di atas, dalam arti mutlak, bukanlah kebebasan tanpa hukum,Hak dan kewajiban tetap dalam koridor wajar, yang juga dibatasi hak dan kewajiban orang lain,Artinya, tidak dibenarkan, misalnya, seorang guru, atau bahkan orangtua anak, melakukan tindakan-tindakan yang melanggar kemanusian meskipun punya dalih sebagai pengayom,Begitu pula sebaliknya, hubungan anak kepada orangtua/guru, tidak bisa melakukan tindakan melanggar hukum atas dasar kebebasan.

  • kodrat alam,

kodrat alam yaitu manusia menempatkan dirinya sebagai makhluk yang pada hakikatnya ialah satu dengan alam semesta,Manusia sebagai makhluk, ada penyerahan hidup pada hukum-hukum Tuhan yang disampaikan lewat pesan-pesan dan ajaran moral agama dalam berbagai kepercayaan,Hukum Tuhan juga hadir dalam siklus alam,Oleh karena itu, kebahagiaan akan tercapai bila manusia selaras dengan alam.

  • Budaya 

 Pendidikan harus menjadi sarana pemeliharaan nilai-nilai dan bentuk budaya bangsa,Kebudayaan nasional ini bertujuan untuk kemajuan dan kemaslahatan dalam kehidupan material dan spiritual masyarakat sesuai dengan perkembangan alam dan zaman,Globalisasi tidak bisa dihentikan,Kebudayaan bukanlah penjara yang mengunci generasi ke dalam kondisi mental yang sama dengan nenek moyang mereka,Padahal, dengan pemahaman terhadap nilai-nilai budaya nenek moyang, generasi bangsa dapat memahami nilai-nilai luhur budaya yang telah membentuk jati diri dan lingkungannya.

  •  Kebangsaan

 sering dipahami sebagai sekelompok komunitas yang dihubungkan oleh semangat solidaritas karena kesamaan nasib sejarah masa lalu dan aspirasi mereka di masa depan,Rasa memiliki terhadap suatu bangsa inilah yang memotivasi pikiran untuk membawa prestasi terbaik bagi bangsa dan negara,Kebangsaan tidak boleh disamakan dengan patriotisme dan nasionalisme dengan kemanusiaan, untuk mencapai kejayaan nasional dan negara yang tidak mengandung permusuhan terhadap bangsa lain.

  • Kemanusiaan

 yang lahir dari keagungan akal budi manusia,Keagungan akal akan menimbulkan perasaan dan amalan cinta kasih terhadap sesama manusia dan seluruh makhluk Tuhan,Pembangunan manusia secara menyeluruh memerlukan pengembangan seluruh kekuatan, termasuk jiwa,yaitu kreativitas, inisiatif, dan kerja seimbang,Pendidikan yang hanya menekankan aspek intelektual saja akan mengasingkan peserta didik dari Masyarakat,Sejak saat itu, model interaksi pendidikan yang digambarkan dalam cerita di awal artikel ini, antara guru, siswa (Sukma) dan keluarga/masyarakat, telah membawa secercah harapan bagi generasi penerus bangsa,Bahwa praktik pendidikan idealnya membuat kita menjadi lebih baik, lebih bermoral, lebih cerdas, tidak hanya secara kognitif tetapi juga secara emosional dan psikologis.

Apa saja nilai nilai kepemimpinan ki hadjar dewantara untuk pencegahan koropsi tersebut ?

 kepemimpinan ki hadjar dewantara memiliki beberapa aspek yang relevan dalam upaya pencegahan korupsi.

1. integritas

ki hadjar dewantara dikenal sebagai tokoh dengan integritas yang tinggi. integritas adalah salah satu kunci pencegahan korupsi. sebagai pemimpin, ki hadjar dewantara menunjukkan teladan yang baik dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan moral. hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang tidak memungkinkan untuk praktik korupsi.

2. pendidikan dan kesadaran:

ki hadjar dewantara adalah seorang pendidik yang sangat peduli tentang pentingnya pendidikan dan kesadaran. pendidikan dapat berperan penting dalam pencegahan korupsi, karena memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang bahaya dan dampak negatif dari korupsi. dengan pendidikan yang baik, masyarakat dapat lebih peka terhadap isu-isu korupsi dan lebih cenderung untuk menghindarinya.

3. pemimpin yang berpikir jauh ke depan:

ki hadjar dewantara adalah seorang pemimpin yang memiliki visi jauh ke depan. upaya pencegahan korupsi juga memerlukan pemimpin yang dapat melihat konsekuensi jangka panjang dari tindakan korupsi. dengan memiliki pemimpin yang berpikir jauh ke depan, akan lebih mudah untuk merancang kebijakan dan strategi yang efektif dalam mencegah korupsi.

4. kerja sama dan keterlibatan masyarakat:

ki hadjar dewantara juga mempromosikan kerja sama dan keterlibatan masyarakat dalam bidang pendidikan. dalam upaya pencegahan korupsi, melibatkan masyarakat dalam pengawasan dan pemantauan kebijakan dan praktik pemerintah dapat membantu mengurangi peluang untuk tindakan korupsi.

5. transparansi dan akuntabilitas:

transparansi dan akuntabilitas adalah prinsip-prinsip penting dalam upaya pencegahan korupsi. ki hadjar dewantara mendorong untuk mengungkapkan informasi dengan jujur dan terbuka, serta bertanggung jawab atas tindakan dan kebijakan yang diambil. ini adalah prinsip yang sangat relevan dalam mencegah korupsi di sektor publik.

dalam rangka pencegahan korupsi, kepemimpinan yang kuat dan etis seperti yang dimiliki oleh ki hadjar dewantara dapat menjadi contoh dan inspirasi. melalui integritas, pendidikan, pemikiran jauh ke depan, kerja sama masyarakat, dan transparansi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan bebas dari praktik korupsi.

Dafrar Pustaka :

Ki Hadjar Dewantara.  (2023).    dari id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara

Kemerdekaan Indonesia dan Ki Hajar Dewantoro.  (2023).    dari smpn15cirebon.sch.id

Mengenal Tamansiswa, Organisasi Pendidikan Besutan Ki .... (2023).dari www.detik.com

Tokoh Pendiri Indische Partij dan Sejarah Latar Belakang. (2023). dari www.gramedia.com/literasi/pendiri-indische-partij/

Tokoh Tiga Serangkai Pendiri Indische Partij Halaman all. (2023)., dari www.kompas.com

Tujuan Indische Partij adalah Membangun Rasa .... (2023)., dari www.liputan6.com

Kejarpena, 1 Dec. 2022, blog.kejarcita.id/mengenal-konsep-pendidikan-ala-ki-hajar-dewantara-dan-implementasinya/

Mediaindonesia.com, mediaindonesia.com/opini/160603/reaktualisasi-panca-dharma-pendidikan.

rief, Faizal R. "Membumikan Kemanusian Melalui Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara - TIMES Indonesia." Timesindonesia.co.id, timesindonesia.co.id/kopi-times/413032/membumikan-kemanusian-melalui-konsep-pendidikan-ki-hajar-dewantara.

Soeratman, Darsiti. (1985). Ki Hadjar Dewantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Suparlan, Henricus. (2015). Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Sumbangannya Bagi Pendidikan Indonesia. Jurnal Filsafat.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun