Sehingga untuk mengobati rasa sakitnya rakyat mengutuk setiap para pemimpin-pemimpin yang dzhalim terhadap negeri. Setelah selesai sembahyang rakyat mengangkat tangan berdoa meminta kepada yang kuasa untuk segera membasmi pemimpin-pemimpin yang rakus, tamak dan ingkar. Tidak ada pilihan lain selain mengutuk pemimpin yang merugikan negeri dan rakyat, demi keselamatan bersama.
Inilah kutukan rakyat yaitu doa-doa orang teraniaya yang tidak pernah sekalipun tidak dikobulkan oleh-Nya. Buktinya kini setiap kasus korupsi satu per satu terungkap, pemimpin yang mereka pilih di bawa ke meja hijau, kemudian mendekam di jeruji besi selama waktu yang ditentukan. Itulah kutukan rakyat. Pada akhirnya kutukan rakyat akan selalu ada sampai kapanpun untuk menghukum pemimpin dzhalim. Kutukan rakyat yaitu doa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H